Kamis, April 24, 2025
BerandaBerita Ciamis“Bagong” Ngamuk di Sadananya Belum Tertangkap, Kini Muncul Cerita Mistis

“Bagong” Ngamuk di Sadananya Belum Tertangkap, Kini Muncul Cerita Mistis

Sejumlah warga Desa Tanjungsari, Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis, yang dibantu oleh tim pemburu babi hutan, saat melakukan perburuan terhadap seekor babi hutan atau bagong yang menewaskan 1 orang warga dan melukai seorang bocah, beberapa waktu lalu. Foto: Dok HR

Ciamis, (harapanrakyat.com),-

Belum tertangkapnya Babi Hutan alias “Bagog” yang sempat mengamuk dan menewaskan 1 orang warga serta membuat seorang bocah terluka di lengan kirinya, yang terjadi di Desa Tanjungsari, Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis, Sabtu (6/7) lalu, kini malah mengundang cerita mistis.

Cerita mistis yang menjurus ke pemahaman tahayul itu, terkait keberadaan “Bagong” ngamuk tersebut, kini sudah menjadi wacana dan jadi topik perbincangan hangat di masyarakat setempat. Munculnya cerita misteri itu, setelah sejumlah warga dan pemburu babi hutan yang didatangkan dari luar daerah, kerap gagal dalam perburuan “Bagong” ngamuk tersebut.

Tokoh Pemuda Kecamatan Sadananya, Nursaid, S.Pd, mengatakan, sejumlah warga yang dibantu oleh tim pemburu babi hutan yang didatangkan dari luar daerah, kerap gagal saat melakukan perburuan “Bagong” ngamuk tersebut. Perburuan itu sudah dilakukan selama dua pekan lalu dan saat ini perburuannya dihentikan untuk sementara.

“Perburuan “Bagong” ngamuk itu akan dilanjutkan nanti setelah Lebaran dan juga akan mendatangkan regu penembak dari Perbakin Bandung, “ ujarnya, kepada HR, Jum’at (26/7).

Menurut Nursaid, dari cerita yang berkembang di masyarakat, saat perburuan “Bagong” ngamuk, warga dan tim pemburu sempat beberapa kali memergoki “Bagong” tersebut di tengah hutan. Namun, upaya warga dan tim pemburu kerap gagal saat khendak melumpuhkan “Bagong” yang konon berat badannya sekitar 200 kg tersebut.

“Dari gagalnya upaya warga dan tim pemburu, akhirnya mengundang cerita mistis di tengah masyarakat. Ada yang bilang bahwa “Bagong” itu adalah “Bagong kajajaden” yang menuntut balas kepada manusia. Dan cerita itu diperkuat oleh latarbelakang korban yang tewas (Nonoh), dimana merupakan cucu dari seorang pawang “Bagong”,” ungkapnya.

Selain Nonoh korban yang tewas, lanjut Nursaid, Fahmi seorang bocah yang terluka pun dikait-kaitkan dengan cerita pengalaman Kakeknya, Indun, yang pernah bertarung dengan seekor “Bagong”  hingga ”Bagong” tersebut mati ditangan Indun, yang terjadi beberapa tahun silam. “ Nah, dari cerita yang berkembang itu akhirnya menjurus ke cerita tahayul dan mengakibatkan rasa takut di masyarakat, “ terangnya.

Nursaid juga mengatakan, saat ini warga masih waspada terhadap kemungkinan “Bagong” ngamuk tersebut kembali turun ke perkampungan warga. “ Namun, tokoh masyarakat di sini sudah meminta kepada warga untuk tenang sembari waspada, dan juga meminta jangan mengkait-kaitkan persoalan “Bagong” ngamuk ini dengan cerita mistis atau tahayul,” ungkapnya.

Menurut Nursaid, “Bagong” yang mengamuk itu jumlahnya hanya satu ekor, namun hewan yang senang hidup di hutan belantara itu memiliki berat sekitar 200 kg dan sudah berumur tua.

“Memang kalau dikaitkan dengan pengalaman sebelumnya, “Bagong” ini agak aneh juga. Karena sebelumnya, ketika seekor Macan dari Gunung Syawal turun ke perkampungan, hanya butuh beberapa hari warga berhasil menangkapnya. Begitu juga “Bagong” yang diburu sebelumnya dengan mudah ditangkap warga. Tetepi untuk “Bagong” yang satu ini, meski sudah menurunkan tim pemburu, tapi tetap saja sulit untuk dilumpuhkan,” pungkasnya.

Sebelumnya, akibat ‘Bagong’ ngamuk ini, satu orang korban tewas bernama Nonoh (45), warga  Dusun Cukanguncal RT 02/ RW 06, Desa Tanjungsari, Kecamatan Sadananya. Korban ditemukan warga tak jauh dari rumahnya, dengan kondisi sudah tewas  pukul 19 .00 WIB, Sabtu (6/7).

Sedangkan korban yang mengalami luka –luka, yakni bocah berusia 10 tahun bernama Fahmi, Warga Dusun Sukawening RT 05/RW 02 Desa Tanjungsari, Kecamatan Sadananya. Fahmi diseruduk ‘Bagong’ pada hari Sabtu (6/7), pukul 13.00 WIB, dalam perjalanan ke hutan Cigorowong  bersama Kakeknya Idun ( 74 Tahun). (Bgj/R2/HR-Online)

Peternak Ayam Terancam Merugi

Akibat Harga Anjlok Peternak Ayam Terancam Merugi, Begini Kata DKP3 Kota Banjar

harapanrakyat.com,- Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan atau DKP3 Kota Banjar, menyampaikan beberapa faktor penyebab yang mengakibatkan harga ayam di tingkat peternak anjlok. Seperti diketahui,...
Tembok Rumah Semi Permanen

Tembok Rumah Semi Permanen Milik Warga Kota Banjar Ambruk, Penghuni Diungsikan Sementara

harapanrakyat.com,- Diduga karena sudah lapuk dan kondisi tanah labil, tembok rumah semi permanen milik Eti Rohaeti, warga  Lingkungan Banjarkolot, Kelurahan Banjar, Kecamatan Banjar, Kota...
Dugaan Korupsi Tunjangan Rumah

Eksponen FPSKB Tanggapi Soal Dugaan Korupsi Tunjangan Rumah Dinas DPRD Kota Banjar

harapanrakyat.com,- Eksponen Forum Peningkatan Status Kota Banjar (FPSKB) Kota Banjar, Jawa Barat, menanggapi kasus hukum yang menjerat DRK, Ketua DPRD Kota Banjar dalam dugaan...
Pohon Tumbang di Sumedang

Pohon Tumbang di Sumedang Tutup Sebagian Badan Jalan, Arus Lalin Sempat Tersendat

harapanrakyat.com,- Sebuah pohon tumbang di Sumedang, Jawa Barat, menutup sebagian badan jalan jalur nasional Bandung-Cirebon. Pohon tersebut tumbang akibat hujan deras dan angin kencang...
Dirumorkan Jadi Calon Pelatih di SEA Games 2025, Nova Arianto Pilih Fokus ke Timnas Indonesia untuk Piala Dunia U-17

Dirumorkan Jadi Calon Pelatih di SEA Games 2025, Nova Pilih Fokus ke Timnas Indonesia untuk Piala Dunia U-17

Belakangan beredar kabar bahwa Nova Arianto akan menjadi calon pelatih Timnas Indonesia U-23 untuk ajang SEA Games 2025. Sebagai informasi, SEA Games akan berlangsung...
Yamaha Cygnus Griffith 2025, Skutik Premium dengan Gaya Futuristik dan Performa Irit

Yamaha Cygnus Griffith 2025, Skutik Premium dengan Gaya Futuristik dan Performa Irit

Siapa sangka, Yamaha kembali menggebrak pasar dengan "masterpiece" terbarunya!. Ya, Yamaha Cygnus Griffith 2025 resmi meluncur dan langsung menarik perhatian publik baru-baru ini, terutama...