Dinas PU siap fasilitasi kirmir asal sesuai prosedur
Banjar, (harapanrakyat.com),- Sebanyak enam ruang kelas di SD Negeri 1 Jajawar, Kec. Banjar, lokasinya berada di tepat di bawah tebing. Akibatnya, setiap kali memasuki musim penghujan pihak sekolah mengaku khawatir, karena jika tebing itu longsor sudah pasti menimpa bangunan kelas tersebut.
Kepala SD Negeri 1 Jajawar, Odjoh Rosida, mengatakan, bila hujan turun pada waktu proses belajar mengajar berlangsung, tak jarang dirinya menginstruksikan kepada guru serta muridnya untuk keluar kelas, dan pindah ke tempat yang lebih aman menunggu hingga hujan reda.
âJika hujan sore atau malam, saya tetap tidak tenang. Bahkan, bila handphone bunyi, perasaan langsung deg-degan, takut mendapat kabar tebing longsor menimpa bangunan sekolah. Karena dulu juga pernah ada batu besar di dalam kelas. Batu itu jatuh dari atas tebing sampai menjebol dinding bangunan,â tuturnya, kepada HR, Senin (15/13).
Guna mengantisipasi terjadinya longsor di sekitar bangunan sekolah, Odjoh berharap adanya bantuan dari pemerintah melalui instansi terkait untuk pembangunan kirmir tebing. Sebab, pihak sekolah tidak memiliki anggaran. Meski mendapat DAK dan BOS, namun dana tersebut tidak boleh digunakan diluar kebutuhan yang telah ditentukan.
Dia juga mengatakan, sebagian tanah tebing di belakang bangunan enam ruangan kelas itu sudah milik sekolah. Dan, sebetulnya pihak sekolah pernah mengajukan permohonan bantuan pembuatan kirmir tebing kepada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Banjar. Tetapi, Disdikpora sendiri tidak memiliki anggaran khusus untuk pembangunan semacam itu.
âSudah pernah mengajukan ke pihak desa, namun di desa pun tidak ada anggaran untuk pembuatan kirmir tebing. Makanya kami bingung dan selalu gegebegan jika masuk musim hujan. Kalau soal kondisi bangunan masih bagus, tidak khawatir, cuma masalah tebing yang kami khawatirkan,â kata Odjoh.
Di tempat terpisah, Kabid. Cipta Karya Dinas PU Kota Banjar, David Abdillah., saat ditemui HR, mengatakan, pihaknya bisa saja membantu pembuatan kirmir tebing di lokasi itu, dengan catatan status tanahnya bukan milik pribadi.
âSelama bukan untuk kepentingan pribadi, pada prinsipnya kami bisa, yang penting prosesnya ditempuh sesuai prosedur. Dalam hal ini minimal status tanahnya hibah, atau asset desa yang dibebaskan untuk kepentingan umum. Kalau mau, silahkan segera mengajukan permohonan ke Disdikpora dulu, jangan lupa foto-foto disertakan, baru nanti Disdikpora koordinasi kepada Dinas PU. Jadi kita akan usahakan di anggaran perubahan bulan April,â jelasnya.
David juga menambahkan, pihaknya berjanji akan mengecek langsung ke lokasi. Tujuannya untuk mengetahui secara pasti posisi tebing, sehingga dapat diketahui berapa panjang dan tinggi kirmir yang dibutuhkan. (Eva)