Gubernur Jabar Ahmad Heryawan saat bersama Walikota Banjar, Hj. Uu Sukaesih dan Presiden Joko Widodo di Taman Kota Banjar. Foto: Muhafid/HR
Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-
Dalam kunjungan Presiden RI Joko Widodo di Kota Banjar, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan memaparkan kondisi kemiskinan serta pendidikan yang ada di Jawa Barat selama ia menjabat.
Berdasarkan data yang disampaikannya, garis kemiskinan di Jawa Barat mengalami peningkatan sebesar 2.98 persen dari 344.427 rupiah perkapita perbulan menjadi 354.679 rupiah perkapita perbulan. Sementara indeks kedalaman kemiskinan (P1) mengalami penurunan 0.057 poin, dan indeks keparahan kemiskinan (P2) turun 0.024 poin.
“Ini indikator penurunan secara positif. Pengentasan kemiskinan tersebut belum sepenuhnya bisa ditangani oleh Pemprov. Namun, pemprov terus berusaha bersama seluruh daerah yang ada untuk mengentaskan kemiskinan dengan berbagai program yang ada, termasuk mendukung dan mengapresiasi program yang digulirkan oleh pusat seperti PKH yang sudah berjalan sejak 2007,” kata Aher dalam sambutannya.
Ia menyebutkan, bahwa seluruh sektor yang ada telah melaksanakan berbagai cara untuk pengentasan kemiskinan. Namun, Aher mengakui pengentasan kemiskinan yang paling baik adalah program yang digulirkan Kementrian Sosial melalui PKH.
“Kehadiran Bapak Presiden merupakan keseriusan dan komitmen pemerintah dalam mensejahterakan masyarakat indonesia, termasuk di Jawa Barat dan Kota Banjar,” imbuhnya.
Diberikan KIP sebagaimana tujuan dibuanya program ini, sambung Aher, diharapkan dapat lebih mengakselerasi pembangunan pendidikan di Jawa Barat. Meski secara umum kinerja pendidikan di Jabar mengalami peningkatan, namun dengan adanya kenaikan indeks pendidikan dari 60.45 tahun 2015, jadi 61.39 poin d tahun 2016.
Aher menyadari, penyebaran pelayanan pendidikan belum sepenuhnya merata. Ini tercermin dari angka rata-rata lama sekolah di daerah kabupaten mencapai 7.22 tahun dan di daerah perkotaan yang mencapai 9.92 tahun.
Sementara itu, Angka Partisipasi Kasar (APK) sekolah menengah tahun 2015 mencapai 67.56 persen, tahun 2016 mencapai 76.62 persen. Peningkatan ini, kata Aher, karena adanya berbagai program yang digulirkan Kemendikbud maupun Dinas Pendidikan Provinsi Jabar selama 7 tahun berturut-turut dalam membangun di bidang pendidikan.
“Kami berpesan para penerima PKH dan KIP untuk memanfaatkan program ini dengan sebaik-baiknya. Insya Alloh dengan ikhtiar dan kerja keras kita semua melalui serangkain program yang dilaksanakan pemerintah bersama masyarakat dalam rangka mensejahterakan masyarakat bisa tercapai,” pungkasnya. (Muhafid/R6/HR-Online)
Berita Terkait
Jokowi Batal Berikan Sembako Langsung, Warga Pasar Banjar Kecewa
Ribuan Masyarakat Sambut Jokowi di Banjar
Warga Antusias Sambut Kedatangan Presiden Jokowi ke Banjar
Jelang Kedatangan Presiden Ke Banjar, Sejumlah Areal Disterilkan