Ciamis, (harapanrakyat.com),- Khawatir akan memakan korban, Kepala Desa Imbanagara, meminta Pemkab Ciamis untuk sesegera mungkin menangani longsor yang menimpa jalan Kapt. Heru Suryadi di Dusun Lebak Lipung, Desa Imbanagara, Kecamatan Ciamis, yang menghubungkan Desa Imbangara dan Desa Sukajadi, Kecamatan Sadananya.
“Seyogyanya, Pemkab menangani longsor dengan segera. Kami khawatir, kejadian itu berdampak memakan korban. Soalnya, sebelah atas jalan tersebut banyak pemukiman warga, sedangkan disebelah bawahnya banyak kolam milik warga. Terus terang kami was-was bila tidak ditangani segera,” ungkap Dadang, Kades Imbanagara, Selasa (21/12).
Dadang menambahkan, kekahawatiran jatuhnya korban, selain adanya pemukiman dan balong disekitar jalan tersebut, jalan tersebut kerap dilalui para pemakai jalan, baik pejalan kaki maupun pengendara roda empat dan roda dua.
Menurut dia, sejak longsor menerpa batas jalan tersebut beberapa waktu lalu, warga sudah berinisiatif untuk memberi pembatas jalan, disekitar lokasi longsor. Namun langkah tersebut, imbuh Dadang hanya bersifat sementara, sebagai rambu untuk berhati-hati saja.
Karena jika longsor terjadi lagi, atau adanya gerakan tanah, maka khawatir badan jalan tergusur, bahkan lebih parahnya bias menimbuna pemukiman warga setempat.
Masih menurut Dadang, pihaknya sudah meminta Dinas Pemukiman dan Prasarasa Daerah untuk menanganii permasalahan tersebut. Namun, pihak Dinas nyatakan alas an bahwa mereka belum mempunyai dana untuk menanganinya.
Untuk itu, Dadang justru mempertanyakan kenapa pihak dinas terkait tidak mempersiapkan dana tanggap darurat atau tidak terduga, seperti untuk penanganan peristiwa seperti ini.
Seorang warga, yang namanya enggan dikorankan, ketika ditemui HR disekitar lokasi kejadian, membenarkan kekhawatiran yang dirasakan Dadang.
“Kami sebagai warga jelas takut jika tidak ditangani segera, khawatir jatuh korban, dan juga menghambat laju perekonomian warga,” ungkapnya.
Warga tersebut menambahkan jalan yang menghubungkan Desa Imbanagara, Kecamatan Ciamis, dan Desa Sukajadi, Kecamatan Sadananya ini, kerap digunakan para pemakai jalan untuk kebutuhan pengangkutan tahu.
“Apalagi jalan ini sering digunakan untuk memuat kedelai dan tahu, otomatis kalau jalan tersebut terhambat ekonomi pun bisa terhambat,” katanya. (dk)