Jembatan di Jalan Cikadu RT 04 RW 01, Dusun Cikadu, Desa Bangunjaya, Kecamatan Langkaplancar, Kabupaten Pangandaran yang mengalami longsor. Foto: Aceng/HR
Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),-
Akibat diguyur hujan selama tiga hari, debit air sungai yang berada di Kecamatan Langkaplancar mengalami peningkatan cukup drastis. Bahkan, di Sungai Cikadu arus air yang cukup kencang membuat jembatan di Jalan Cikadu RT 04 RW 01, Dusun Cikadu, Desa Bangunjaya, Kecamatan Langkaplancar, Kabupaten Pangandaran mengalami longsor.
Haer Efendi, tokoh masyarakat yang juga Ketua LPMD Bangunjaya, mengatakan, jalan di jembatan yang mengalami longsor pada pukul 03.15 WIB Senin (02/10/2017) lalu disebabkan curah hujan yang tinggi dan debit air Sungai Cikadu naik.
“Jembatan cekung ini dibangun tahun 1970. Jadi sudah hampir setengah abad. Apalagi ditambah dengan kondisi debit air sungai yang naik,” ucapnya kepada Koran HR, Senin (02/10/2017) lalu.
Jajang, warga setempat, mengatakan, jalan yang longsor tersebut cukup ramai digunakan oleh masyarakat. Sebab, jalur tersebut merupakan penghubung ke Kecamatan Cineam Kabupaten Tasikmalaya. Dengan kondisi saat ini, Jajang berharap pemerintah untuk segera turun tangan memperbaiki jalan tersebut.
“Jika tidak segera diperbaiki, maka akan membahayakan pengguna jalan dan khawatirnya longsoran akan semakin melebar,” ujarnya.
Berbeda dengan Anton, salah satu aktivis lingkungan asal Langkaplancar. Ia menilai meningkatnya air di sungai yang ada disebabkan hutan resapan air yang rusak. Jadi, kata ia, air dari gunung langsung turun ke sungai yang menyebabkan longsor di sejumlah titik di wilayah Langkaplancar.
“Di Desa Bojongkondang pun ada longsor yang terletak di areal pesawahan milik warga dengan lebar longsor sekitar satu hektar. Jika hutan resapan air ditata kembali dengan penanaman, saya yakin bisa mencegah hal-hal yang tidak diinginkan seperti ini,” terangnya. (Aceng/r6/Koran HR)