Perahu nelayan di pantai Pangandaran. Foto: Dokumentasi HR
Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),-
Kondisi cuaca yang kurang bersahabat dengan adanya hujan, gelombang tinggi dan angin kencang di perairan pantai selatan membuat para nelayan mengerutkan dahi. Akibat kondisi tersebut, para nelayan harus menerima pil pahit musim paceklik para pencari ikan di laut.
Tugiman, salah satu nelayan, mengatakan, dirinya melaut hanya beberapa kilo saja dari bibir pantai. Dampaknya, hasil ikan tidak seimbang dengan beban biaya modal serta tenaga yang harus dikeluarkan.
“Karena desakan ekonomi kita tetap melaut. Ini demi memenuhi kebutuhan sehari-hari,” ujar Tugiman kepada Koran HR, Senin (02/10/2017).
Andri, nelayan lainnya juga mengatakan hal senada. Ia mengaku melaut hanya 10 kilometer dari bibir pantai. Hasilnya, ia hanya bisa mendapatkan beberapa kilo saja dan tidak mau mengambil resiko yang lebih jauh.
“Satu kali melaut dalam kondisi buruk hanya mampu menghasilkan ikan di bawah 50 kilogram. Itu pun ikan yang didapat ikan layur,” katanya.
Ia mengungkapkan, kondisi cuaca yang kurang baik ini di perairan selatan membuat gelombang ombak laut bisa mencapai 3 hingga 4 meter. Karena itu, para nelayan banyak yang memilih menambatkan perahunya di bibir pantai dari pada melaut dengan bahaya yang mengancam.
“Sudah hampir satu minggu kondisinya kurang baik. Walau kita sudah biasa dengan pergantian musim ini, tapi kita tidak mau jauh-jauh menangkap ikan,” pungkasnya. (Ntang/Koran-HR)