Photo: Net/Ist
Berita Teknologi, (harapanrakyat.com),-
Facebook siap untuk menggunakan WhatsApp. Hal ini terungkap dari laporan Wall Street Journal, Selasa, 5 Agustus waktu setempat. Bahkan, aplikasi yang digunakan oleh lebih dari satu miliar orang dalam setiap harinya itu pun kini tengah menguji fitur baru.
Dilansir Reuters, Rabu (06/09/2017), fitur tersebut untuk memudahkan orang berkomunikasi dengan bisnis yang ingin mereka raih di WhatsApp.
“Kami tengah membangun serta menguji alat baru melalui aplikasi WhatsApp Business gratis. Ini sebagai solusi bagi perusahaan kecil dan enterprise yang beroperasi skala besar dengan basis pelanggan global. Seperti maskapai penerbangan, situs e-commerce atau bank,” tulis WhatsApp dalam postingan blog-nya.
Saat ini WhatsApp sudah memulai pilot program yang akan menampilkan centang hijau di samping kontak bisnis. Itu untuk mengindikasikan bahwa bisnis tersebut telah diverifikasi oleh layanan pesan. Seperti yang dikatakan Chief Operating Officer WhatsApp, Matt Idema, dalam sebuah wawancara dengan Journal, bahwa pihaknya bermaksud mendorong bisnis di masa depan.
Di tahun 2009, WhatsApp secara resmi diakuisisi oleh Facebook dan mampu menghasilkan uang senilai USD22 miliar pada tahun 2014. Meskipun pendapatan WhatsApp sedikit, namun harga kesepakatan pembeliannya sedikit lebih tinggi.
Sejauh ini memang Facebook sendiri belum berfokus pada WhatsApp. Facebook mulai menampilkan iklan di aplikasi Messenger-nya pada bulan Juli lalu untuk memonetisasi layanan percakapan tersebut.
Namun sayangnya Matt Idema menolak menggambarkan fitur berbayar WhatsApp, begitu pun dengan informasi kapan fitur tersebut akan diluncurkan. “Kami tidak memiliki rincian monetisasi yang bisa diungkap,” ujar Matt Idema.
Hingga kini WhatsApp sendiri tidak memberlakukan pembayaran apapun untuk penggunaan aplikasinya. Selain itu, aplikasi ini juga tidak pernah menampilkan iklan. Hal itu untuk menjaga kenyamanan penggunanya.
Sang penggagas WhatsApp, Jan Koum, menyatakan, tidak ada yang bangun dengan gembira melihat banyak iklan, dan tidak ada yang mau tidur memikirkan iklan yang akan mereka lihat besok.
“Kami ingin WhatsApp menjadi produk yang bisa membuat Anda tetap terjaga dan yang Anda lihat di pagi hari. Karena tidak ada yang bangun dari tidur siang kemudian berlari untuk melihat iklan,” kata Jan Koum. (Eva/R3/HR-Online)