Asep Cepot (25), pedagang bendera asal Cicaheum Bandung yang sengaja berjualan bendera dan umbul-umbul di Jalan Tanjungsukur, Kota Banjar. Photo: Muhafid/HR
Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-
Peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-72 di Kota Banjar sudah semakin terasa. Bendera merah putih maupun umbul-umbul tampak dipasang hampir seluruh warga di halaman rumah sebagai tanda mereka turut memeriahkan hari kemerdekaan tersebut.
Dibalik berjajarnya bendera merah putih ataupun umbul-umbul yang dipasang warga untuk memeriahkan Agustusan, ternyata tidak luput dari para penjual bendera yang hampir setiap tahun selalu menggelar lapak di berbagai lokasi yang ada di Kota Banjar.
Sepeti halnya Asep Cepot (25) penjual bendera asal asal Cicaheum Bandung. Dirinya hampir satu Minggu sudah menggelar dagangannya di Jalan Tanjungsukur Lingkungan Cikabuyutan Timur, Kelurahan Hegarsari, Kecamatan Pataruman Kota Banjar sejak pagi hari sekitar pukul 06.30 WIB hingga sore hari sekitar pukul 17.00 WIB.
“Saya bersama teman-teman yang juga dari Bandung dan sebelumnya juga hampir setiap tahun berjualan di Banjar. Kalau saya di sini, sedangkan teman saya ada yang di doboku dan ada juga yang di lokasi lain,” katanya kepada Koran HR, Selasa (01/08/2017) lalu.
Ia menjelaskan, meskipun ia harus rela jauh-jauh dari Bandung datang ke Kota Banjar hanya untuk berjualan bendera, namun bisnis bendera maupun umbul-umbul saat sebelum peringatan kemerdekaan Indonesia sangat menjanjikan.
Dalam satu hari, ungkap dia, bisa mencapai 20 hingga 40 pembeli dengan tarif bendera maupun umbul-umbul dari harga Rp. 25.000 hingga Rp. 250.000.
“Bendera itu Rp. 25.000, umbul-umbul saya jual mulai harga Rp. 35.000 hingga Rp. 50.000. sedangkan untuk jenis background bermotif saya jual mulai Rp. 200.000 hingga Rp. 250.000. itu harganya sudah murah. Jadi kalau ada yang nawar, untuk diturunkan agak berat. Sebab, saya di Banjar juga perlu makan, ngontrak dan sebagainya,” jelas Asep Cepot.
Ia menambahkan, bendera maupun umbul-umbul yang dijualnya tersebut berasal dari wilayah Garut. Dan rencana berjualan di Banjar akan berlangsung hingga puncak peringatan kemerdekaan, yakni 17 Agustus 2017.
“Kalau semua barang habis, ya kita pulang ke Bandung lagi. Lumayan jualan bendera untuk memenuhi kebutuhan keluarga di rumah,” ujarnya.
Kaitannya aktifitas dagangnya yang berada di jalur pejalan kaki, ia mengaku di tahun sebelumnya ataupun saat ini belum pernah ditertibkan oleh pihak terkai, yakni Satpol PP Kota Banjar.
“Ini kan dagang musiman, jadi tidak selamanya di jalur pejalan kaki. Kita juga sebelum menggelar barang dagangan terlebih dahulu meminta izin ke RT ataupun pemilik warga sekitar. Pada prinsipnya, kita tidak mengganggu,” pungkasnya. (Muhafid/R6/Koran HR)