Oleh : Nanang Supendi
Tampaknya slogan âDunia Indah Tanpa Narkobaâ yang gencar di sosialisasikan oleh Badan Narkotika Indonesia (BNN) melalui berbagai media, ternyata masih belum begitu mengena di hati kalangan pemuda dan remaja. Pemuda dapat dengan mudah memperoleh narkoba dari para pengedar, begitu bebasnya membeli obat-obatan kesehatan di apotek yang oleh mereka disalahgunakan penggunaannya.
Baru-baru ini terjadi dikalangan pemuda/remaja kota Banjar kasus penyalahgunaan obat-obatan kesehatan berupa jenis Dexstro yang ditenggak melebihi dosis dan pesta minuman keras hingga sampai ada yang mengakibatkan merenggut jiwanya.
Hal ini penyalahgunaan narkotika dan zat aditif lainnya itu tentu membawa dampak buruk. Para pengguna narkoba akan mengalami penurunan kesehatan, semangat belajar dan bekerja mulai malas dan akhirnya pecandu narkoba biasanya akan terlihat menutup diri dan enggan untuk membaur ataupun melakukan interaksi dengan masyarakat sekitarnya.
Penggunaan narkoba memang lebih didominasi para remaja dan anak sekolah, untuk itu penyalahgunaan narkoba dikalangan remaja dan anak sekolah dapat dicegah dengan berbagai cara, seperti dilingkungan keluarga, pihak orang tua selalu memberikan perhatian dan selalu mengawasi tingkah laku anaknya pabila ada perubahan sikap dalam dirinya, dan mengarahkan anak-anaknya untuk ikut serta dalam kegiatan-kegiatan sosial.
Pihak sekolah juga harus mengarahkan siswa siswinya untuk mengikuti berbagai macam kegiatan yang positif, seperti mengikuti kegiatan ekstrakulikuler. Dari kegiatan tersebut para siswa yang tergolong remaja tersebut akan mampu mengembangkan kretivitasnya, meningkatkan kemampuan, belajar untuk bekerjasama dalam tim, sehingga mereka tidak akan punya waktu untuk melakukan hal-hal yang tidak terlalu penting yang mungkin bisa membawa mereka terjerumus dalam pergaulan yang salah.
Berharap kalangan pemuda dan remaja berani berkata âtidakâ atas rayuan, godaan, dan ajakan terhadap narkoba. Kita menegaskan bahwa pelaku atau pengguna narkoba sangat tidak beken, norak dan tidak gaul.
Dikatakan keren, beken, gaul dan modern itu kalau jadi generasi muda yang pintar, pandai kreasi seni budaya, gemar dan atlet olahraga, berprestasi di sekolah dan mampu mengharumkan nama daerah di berbagai ajang lomba, serta berani mandiri termasuk punya jiwa wirausaha.
Pemuda yang berprestasi adalah pemuda yang tidak mengkonsumsi narkoba, pemuda gaul adalah adalah pemuda yang tidak mengkonsumsi narkoba. Hidup dengan narkoba membawa pecandu ke jurang kehancuran dalam hidupnya. Gaul tanpa narkoba membawa kita meraih prestasi.
Salah satu contoh prestasi yang di torehkan pemuda/remaja kota Banjar yang secara tidak langsung menjungjung harkat, martabat dan mengharumkan daerahnya, yaitu Ray Ashari Rinaldy, tinggal di kecamatan Purwaharja, mengikuti kegiatan Asia-Pasific Environmental Youth Forum (Forum Pemuda Lingkungan Hidup se-Asia Pasifik) 2012 di Korea Selatan. Satu lagi yaitu Litasari, tinggal di Kecamatan Langensari, mengikuti kegiatan Jambore pemuda dan Pertukaran Pemuda Antar Privinsi 2011 di Bengkulu.
Keikutsertaan mereka tentu tidak diperoleh dengan mudah, tapi atas prestasi dan dedikasi yang tinggi yang dimiliki dalam diri pribadinya hingga lolos seleksi mengikuti kegiatan tersebut. Dengan kegiatan tersebut mereka dapat berbagi informasi dalam berbagai bidang kehidupan termasuk bisa memperkenalkan dan mengharumkan serta membawa nama baik daerahnya.
Itu hanya sebagian contoh saja dari pemuda/remaja kota Banjar yang mengukir prestasi, tentunya masih banyak lagi pemuda/remaja lain yang berprestasi. Sepatutnya anda (Pemuda.Red) bangga melihat teman seusia anda menjadi orang yang berprestasi secara nasional apalagi dikancah Internasional. Juga mudah-mudah pengalaman anak muda ini menjadi inspirasi dan motivasi bagi anak muda negeri ini tak terkecuali bagi pemuda/remaja kota Banjar. Dan kedepan mudah-mudahan akan lebih banyak lagi pemuda yang kreatif, berkarya demi menunjang pembangunan kota Banjar.
Dengan demikian jadilah pemuda yang sadar akan bahayanya narkoba, menggerakan hati para pemuda lainnya untuk memerangi narkoba agar teman-teman mereka dapat terhindar dari narkoba dan juga dapat pulih dari kecanduan narkoba. Dengan kata lain pemuda itu sendiri benar-benar ikut menjadi garda terdepan memberantas narkoba. Jadikanlah dunia remaja ini, dunia yang penuh dengan warna. Warna yang indah dan mulia.
Selain pemuda, pihak terkait lainnya yang berkewajiban melaksanakan pemberantasan narkoba yang terjadi di kota Banjar adalah pihak Kepolisian dan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora). Kepolisian harus segera meringkus jaringan peredaran Dexstro sampai ke akar-akarnya. Disdikpora harus memperbanyak kegiatan penyuluhan dan sosialisasi anti narkoba bagi pemuda dan pelajar di kota Banjar. Pasalnya bukan hanya saat ini saja pemuda dan pelajar di kota Banjar tersangkut kasus penyalahgunaan obat-obatan kesehatan dan pesta minuman keras, namun sudah sering terjadi kejadian seperti ini beberapa waktu kebelakang.
Kita harapkan Disdikpora tidak hanya fokus dalam peningkatan pemuda berprestasi bidang olahraga, namun bisa lebih memperhatikan pembinaan pemuda & remaja terhindar dari narkotika berupa pembinaan mental dan ketagwaan. Semuanya bermuara demi peningkatan prestasi pemuda di semua bidang.
Lebih lanjut tentang rencana Kadisdik dan Kapolres kota Banjar atas maraknya kejadian penyalahgunaan obat-obatan yang berujung merenggut korban jiwa yaitu akan membentuk Badan Narkotika Kabupaten/Kota (BNK). Ini tentunya bukan hanya dijadikan sebuah wacana saja atau mengatakan untuk membentuk lembaga tersebut dalam pemikiran sudah ada, tapi merupakan sebuah kebutuhan mendesak bagi kota Banjar dengan memiliki permasalahan sosial yang kompleks.
Sehingga dengan terbentuknya BNK kota Banjar, nantinya pula bisa melahirkan pemuda yang menjadi ikon BNK sebagai generasi muda berprestasi tanpa terlibat kasus narkoba. Marilah kita bersama-sama melindungi pemuda dan remaja untuk generasi masa depan yang lebih baik. Semoga, Amin….***