Salah satu spanduk yang dipaku pada pohon yang terletak di Jalan Kapten Jamhur Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Banjar, Kota Banjar. Photo: Muhafid/HR.
Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-
Menjelang perhelatan Pilkada 2018 di Kota Banjar, berbagai media promosi berupa spanduk maupun baligho tampak menghiasi berbagai sudut di wilayah perkotaan. Bahkan, tak jarang pula gambar dari berbagai Bakal Calon Walikota sudah masuk ke perkampungan.
Seolah tak ada batasan dan aturan, gambar-gambar para politisi itu sejak sebelum perayaan idul fitri hingga saat ini semakin banyak dan tak mengenal tempat. Pasalnya, pohon, taman, tiang listrik, rambu lalu lintas ataupun PJU menjadi sasaran pemasangan spanduk itu.
Khusus yang ditempel pada pohon dengan cara dipaku, Ketua Umum Paguyuban Bale Rahyat, Nurdin Suhendar, mengecam keras tindakan tersebut. Ia menilai penempelan spanduk dengan cara dipaku pada pohon merupakan bentuk contoh buruk bagi lingkungan.
“Saya pikir itu tidak logis. Pohon tak punya salah apa-apa kok malah dikotori dengan spanduk seperti itu. Bahkan sekarang semakin menjadi karena mendekati ajang Pilkada 2018,” tegas Nurdin kepada Koran HR, Selasa (18/07/2017) lalu.
Karena tindakan tersebut dinilai tidak tepat, kata Nurdin, rencananya hari Minggu (23/07/2017) nanti, ada empat organisasi yang secara bersama-sama akan menggelar aksi bersih-bersih spanduk-spanduk yang dipaku ataupun yang menempel di pohon.
“Rabu (19/07/2017-red) kita dari Paguyuban Bale Rahayat, Forum Akar, Karang Taruna Dharma, dan Serikat Hijau Indonesia DPD Kota Banjar akan melayangkan surat ke Polres dan Satpol PP Banjar terkait penertiban spanduk itu. Dan nanti pada Minggunya kita rencananya akan bersih-besih spanduk,” terang Nurdin lagi.
Adapun soal pemasangan baligho yang bukan pada tempatnya seperti di taman maupun di tiap tikungan, perempatan atau pertigaan jalan, lanjut Nurdin, menurutnya itu adalah kewenangan Satpol PP ataupun dinas terkait. Meski begitu, ia berharap kepada pihak-pihak terkait untuk memberikan tindakan tegas agar wajah Kota Banjar tak terlihat semrawut spanduk ataupun balihgo.
“Kita mengajak kepada semua elemen ataupun yang memiliki kepentingan pada Pilkada nanti untuk memperhatikan hal-hal semacam itu. Jangan sampai hasrat politiknya kuat untuk menjadi pemimpin di Banjar justru dalam merangkul masyarakatnya modelnya begitu. Itu tidak baik bagi masyarakat,” pungkas Nurdin. (Muhafid/Koran HR)