Selasa, April 22, 2025
BerandaArtikelJangan Pakai Busana Berwarna Hijau saat Berada di Pantai Selatan, Ini Alasannya

Jangan Pakai Busana Berwarna Hijau saat Berada di Pantai Selatan, Ini Alasannya

Photo: Ilustrasi net/Ist.

Berita Gaya Hidup, (harapanrakyat.com),-

Larangan memakai busana berwarna hijau saat berada di sepanjang Pantai Selatan di Pulau Jawa memang sudah menjadi rahasia umum. Apalagi aturan tersebut terkait dengan keberadaan ratu gaib Nyi Roro Kidul.

Masyarakat sekitar, terlebih mereka yang tinggal di kawasan Pelabuhan Ratu, Parangtritis, dan Parangkusumo, meyakini bahwa warna hijau merupakan warna kesukaan Nyi Roro Kidul. Maka jika Anda memakai busana itu akan mendapat malapetaka.

Konon, setiap pengunjung yang menggunakan pakaian berwarna hijau akan cepat meninggal karena tergulung ombak. Sebagian meyakini bahwa orang yang meninggal tersebut sebetulnya menjadi prajurit baru bagi Nyi Roro Kidul. Percaya tidak percaya sih…

Cerita ini pun diwariskan secara turun temurun hingga sekarang. Tapi, di balik misteri menyeramkan itu ternyata ada versi lainnya yang mengungkapkan asal usul larangan berpakaian warna hijau di Pantai Selatan. Yakni menurut kisahnya, dulu ada makhluk gaib yang menguasai udara di Pantai Selatan.

Dewi tersebut ada saat Panembahan Senopati bersama Raden Danang Sutawijaya, yang menjadi pendiri kerajaan Mataram, tengah mencari kekuatan gaib untuk dapat mengalahkan Kerajaan Pajang yang kala itu dipimpin oleh Joko Tingkir.

Dia pun melakukan pertapaan untuk mencari petunjuk supaya bisa memenangkan perperangan guna memperluas kerajaan Mataram. Pertapaan itu dilakukan di Pantai Selatan, dan kemudian dia pun dihampiri oleh Nyi Roro Kidul.

Lalu keduanya melakukan perjanjian gaib. Konon Nyi Roro Kidul meminta Raden untuk menikahinya supaya kekuatannya abadi dan bisa memperluas daerah kekuasaan. Dikarenakan Nyi Roro Kidul selalu mengenakan busana hijau ketika bertemu, maka sejak saat itulah Raden melarang rakyatnya untuk tidak menggunakan baju hijau di sepanjang Pantai Selatan, dan legenda itu pun dipegang teguh oleh masyarakat setempat hingga sekarang. (Eva/R3/HR-Online)

Pengakuan Oknum Dokter Cabul Lecehkan 4 Orang, Tapi yang Lapor ke Polres Garut Ada 5, Kok Bisa?

Pengakuan Oknum Dokter Cabul Lecehkan 4 Orang, Tapi yang Lapor ke Polres Garut Ada 5, Kok Bisa?

harapanrakyat.com,- Pengakuan MSF oknum dokter yang menjadi tersangka kasus pelecehan terhadap pasien ibu hamil di Garut berikan keterangan berbeda kepada penyidik. MSF mengakui perbuatannya,...
Hari Bumi ke-55

Begini Cara Siswa MAN 2 Pangandaran Peringati Hari Bumi ke-55

harapanrakyat.com,- Dalam rangka memperingati Hari Bumi ke-55, siswa Madrasah Aliyah Negeri 2 Pangandaran, Jawa Barat, melakukan penanaman pohon matoa di sekitar kampus MAN 2...
Wali Kota Banjar Soal Dugaan Korupsi Tunjangan Rumdin DPRD; Kita Hormati Proses Hukum Berjalan 

Wali Kota Banjar Soal Dugaan Korupsi Tunjangan Rumdin DPRD; Kita Hormati Proses Hukum Berjalan 

harapanrakyat.com,- Walikota Banjar, Jawa Barat, Sudarsono, menanggapi kasus hukum yang menimpa Ketua DPRD Kota Banjar DRK. Pimpinan wakil rakyat beberapa periode tersebut terlibat dalam...
Kasus Stunting di Sindangrasa Ciamis Menurun Berkat Program Kekasih Hati

Kasus Stunting di Sindangrasa Ciamis Menurun Berkat Program Kekasih Hati

harapanrakyat.com,- Lurah Sindangrasa, Derry Yusman menyebut angka stunting di Kelurahan Sindangrasa, Kecamatan Ciamis ada penurunan cukup signifikan. Dari tahun 2024 itu tercatat ada 11...
3 Pemain Timnas Indonesia

3 Pemain Timnas Indonesia Terancam Nganggur di Musim Panas 2025!

Musim panas 2025 bisa jadi mimpi buruk untuk Patrick Kluivert, pelatih Timnas Indonesia. Pasalnya ada 3 pemain Timnas Indonesia yang terancam bermain tanpa klub...
program sekolah rakyat kota bandung

Ketersediaan Lahan Masih Jadi Kendala Pembangunan Sekolah Rakyat di Kota Bandung

harapanrakyat.com - Persoalan ketersediaan lahan masih menjadi kendala pembangunan sekolah rakyat di Kota Bandung, Jawa Barat. Sebab kondisi geografis dan keterbatasan lahan di wilayah...