Photo: Ilustrasi net/Ist.
Berita Gaya Hidup, (harapanrakyat.com),-
Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia, banyak resiko penyakit muncul akibat gaya hidup yang tidak sehat. Kalau dulu penyakit menular menjadi masalah utama, tapi sekarang penyakit yang tidak menular menjadi silent killer.
Kasubdit Pengendalian Diabetes Melitus & Penyakit Metabolik, drg. Dyah Erti Mustikawati, MPH., mengungkapkan, penyebab kematian yang paling tinggi adalah dari stroke, yakni 21,1 persen, jantung 12,9 persen, diabetes 6,7 persen, dan hipertensi 5,3 persen.
Penyakit stroke dan gangguan jantung dipicu akibat diabetes dan hipertensi yang sangat dekat dengan gaya hidup tak sehat, seperti tidak memperhatikan waktu makan, kurangnya asupan gizi dan rendahnya kesadaran berolahraga akibat padatnya pekerjaan.
“Masyarakat Indonesia ternyata terbawa arus industrialisasi, tidak menjadi diri sendiri sehingga tidak research terhadap apa yang dibutuhkan dirinya. Coba bandingkan dengan Jepang, masyarakatnya tidak terbawa arus sehingga tubuh mereka tetap slim dan berumur panjang,” terang drg. Dyah.
Contohnya kebiasaan generasi muda Indonesia yang gemar mencari cafe baru untuk memenuhi kebutuhan gaya hidupnya. Kalau ada tempat baru, mereka seringkali mengajak temannya untuk datang dan menikmati makanan di tempat itu. Padahal, makanan tersebut tidak dibutuhkan oleh tubuhnya, karena memiliki kandungan gula dan karbohidrat yang tinggi.
Kebiasaan seperti inilah yang membuat generasi muda Indonesia berpotensi menderita carbo addict, yaitu kondisi dimana tubuh mengkonsumsi terlalu banyak karbohidrat hingga pada fase kecanduan.
Jika hal itu dibiarkan terus berlanjut, maka tubuh akan berpotensi menderita obesitas serta penyakit degeneratif, seperti diabetes dan hipertensi. (Eva/R3/HR-Online)