Sabtu, April 12, 2025
BerandaBerita BanjarLambang Kota Banjar Tak Sesuai Dengan Perda?

Lambang Kota Banjar Tak Sesuai Dengan Perda?

Berita Banjar (harapanrakyat.com),- Lambang atau logo Kota Banjar tidak sesuai dengan Perda Kota Banjar Nomor 2 Tahun 2003 tentang Lambang Daerah Kota Banjar. Hal itu disampaikan Tatang Yolendra, pencipta logo Kota Banjar, kepada Koran HR, Selasa (02/05/2017) lalu.

Menurutnya, ada sedikit kesalahan pada bagian gambar padi dan kapas. Meski hanya sedikit, namun hal itu tentu berdampak sangat fatal terhadap arti dari gambar padi dan kapas tersebut.

Lambang Kota Banjar di Kantor Walikota yang dinilai salah oleh penciptanya. Foto: Hermanto/HR

“Saya hanya ingin meluruskan saja. Kesalahannya kapan dan di mana saya tidak tahu, mungkin pencetak logo atau lambang tersebut tidak memahami apa arti dari lambang Kota Banjar itu, sehingga yang terjadi seperti asal-asalan,” ujarnya.

Bahkan, lanjut Tatang, yang lebih miris lagi adalah lambang Kota Banjar yang dipasang di muka Kantor Setda Banjar. Dia menilai pada lambang padi dan kapasnya sangat ngaco dan salah mutlak.

“Saya sangat malu dan menyayangkan kepada pihak Pemkot Banjar yang tidak ada komunikasi dengan saya, dan kalau tidak diluruskan akan jadi salah kaprah nantinya,” kata Tatang.

Dia menyebutkan, dalam Perda No 2 Tahun 2003 tentang Lambang Kota Banjar dijelaskan, bahwa gambar padi dan kapas adalah melambangkan sandang dan pangan sebagai kebutuhan pokok, serta simbol subur makmur.

Jumlah padi pada lambang tersebut adalah 17 (tujuh belas) yang artinya menyatakan hari ke 17 dari bulan proklamasi. Sedangkan, pada gambar kapas jumlahnya 8 (delapan) yang artinya menyatakan bulan ke 8 dari tahun proklamasi.

Lambang Kota Banjar yang dinilai benar dan sesuai dengan Perda. Foto: Hermanto/HR

Sedangkan pada lambang kapas, di antara kapas yang berjumlah 8, ada dua kapas yang masih kuncup. Kedelapan kapas yang sudah mekar berarti sudah bisa dipetik hasilnya, artinya sudah matang, sudah bagus, sudah banyak dipakai orang.

Dalam hal ini, si kapas yang sudah mekar jangan lupa harus ada regenerasi. Karena menurut Tatang, kalau sudah matang biasanya suatu saat akan jatuh. Artinya tidak ada yang abadi. Maka si kapas yang kuncup inilah yang menggantikan kapas yang sudah matang tadi.

“Filosofi tadi mengartikan hidup itu harus terus berlanjut. Kalau tidak ada kuncup dan semuanya matang, pasti semuanya jatuh dan hancur. Maksud saya dalam hal ini harus ada regenerasi. Jika dipahami, tentu sangat memiliki makna dan arti yang mendalam,” terangnya.

Dia pun mengaku heran dan bertanya, siapa yang pasang logo Kota Banjar itu di kantor Setda. Pada padi berjumlah 19 dan pada kapas tidak ada kuncupnya, bahkan jumlahnya pun ngaco. Sebab, harusnya ada delapan malah jadi sembilan. “Apakah pemkot sudah tidak peduli dengan logo daerahnya sendiri atau bagaimana,” tanya Tatang.

Sementara itu, Kabag. Umum Setda Kota Banjar, Edi, mengaku bahwa pihaknya tidak mengetahui benar dan tidaknya tentang lambang Kota Banjar itu. Meski demikian, namun pihaknya berjanji akan secepatnya memperbaiki. “Mungkin karena tidak tahu, dan kami akan segera memperbaikinya,” kata Edi. (Hermanto/Koran HR)

Ular Sanca Batik Besar

Warga Cipaku Ciamis Tangkap Ular Sanca Batik Besar Sepanjang 5 Meter dari Kandang Ayam

harapanrakyat.com,- Warga Dusun Ciakar Hilir, Desa Ciakar, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, berhasil menangkap ular sanca batik berukuran besar sepanjang kurang lebih 5...
Fitri Salhuteru hadir di sidang Isa Zega

Fitri Salhuteru Hadir di Sidang Isa Zega, Netizen Sebut Hanya Pansos

harapanrakyat.com,- Fitri Salhuteru menjadi sorotan netizen setelah ia muncul di sidang lanjutan kasus perseteruan Isa Zega dengan Shandy Purnamasari di Pengadilan Negeri (PN) Kepanjen,...
Maling Bobol Rumah Warga

Beraksi di Siang Bolong, Maling Bobol Rumah Warga di Kota Banjar

harapanrakyat.com,- Nekat beraksi di siang bolong, pelaku maling bobol rumah milik warga di Lingkungan Cikabuyutan Timur, RT 04 RW 12, Kelurahan Hegarsari, Kecamatan Pataruman,...
industri di Jabar

Perang Dagang AS Membebani Industri di Jabar, Apa Langkah Dedi Mulyadi?

harapanrakyat.com,- Perang dagang yang disulut Amerika Serikat (AS) berpotensi membebani industri di Jawa Barat (Jabar). Lantas apa langkah Gubernur Jabar Dedi Mulyadi untuk menghadapi...
TPS Kamisama

Soal Penanganan Sampah, DLH Kota Banjar Minta TPS Kamisama Berbenah

harapanrakyat.com,- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjar, Jawa Barat, meminta kepala pengelola sampah TPS Kamisama yang berlokasi di Lingkungan Karangpanimbal, Kelurahan Purwaharja/Kecamatan Purwaharja memperbaiki...
Sekring Aki Mobil, Si Kecil tapi Sangat Penting

Sekring Aki Mobil, Si Kecil tapi Sangat Penting

Kalau bicara soal kelistrikan mobil, banyak orang langsung fokus ke aki. Padahal ada satu komponen kecil yang juga tidak kalah penting, yaitu sekring aki...