harapanrakyat.com,- Kekeringan yang meluas di Kabupaten Ciamis selama ini, berdampak pada kekurangan pasokan air bersih bagi masyarakat, baik untuk minum ataupun mandi, cuci, kakus (MCK). Beberapa kalangan khawatir, hal itu akan berdampak pada timbulnya penyakit, seperti diare atau gatal-gatal.
Pemerintah Kab. Ciamis, seharusnya sudah mulai berupaya untuk menangani dan mengantisipasi kondisi akibat terbatasnya pasokan air tersebut. Soalnya, tidak hanya dari segi kesehatan, kurangnya pasokan air juga akan menghambat aktifitas ekonomi masyarakat.
Kabid Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Ciamis, dr. H. Yoyo, beberapa waktu yang lalu, mengatakan, kekeringan yang terjadi di Kab. Ciamis, belum berdampak serius terhadap kesehatan.
“Menurut laporan petugas survailence di setiap Puskesmas, belum ada laporan yang menyebutkan pasien akibat kekeringan, seperti diare atau gatal-gatal datang berobat,” ungkapnya.
Yoyo mengutarakan, grafik penangulangan penyakit masih menunjukkan angka yang konstans. Namun begitu, dia enggan menyebut berapa jumlah persis, pasien yang mengadukan keluhan terkait dampak kekeringan.
“Berdasar data yang masuk belum ada pengaduan penyakit akibat kekeringan,” imbuhnya.
Lebih jauh, Yoyo menadaskan, pihaknya saat ini hanya bisa melakukan himbauan kepada masyarakat untuk menghadapi kekeringan, dengan mensosialisasikan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
“Kami akan terus melakukan pemantauan, melalui UPTD Dinkes Ciamis,” pungkasnya. (DK)