Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Infrastruktur jalan utama yang menghubungkan Bojongnangka-Purwadadi, saat ini kondisinya kembali rusak. Padahal, jalan sepanjang 12 kilometer yang melintasi wilayah Kutawaringin, Bantardawa, Pasirlawang dan Purwadadi itu sebelumnya sudah diperbaiki.
Kepala desa Bantardawa, Sahlan, ketika ditemui Koran HR, minggu lalu, mengatakan, kondisi tanah di jalur tersebut labil, sehingga setiap kali dilakukan perbaikan maka infrastruktur jalan tidak akan bertahan lama.
“Maka dari itu, kami sangat berharap pengkajian lapangannya lebih diperdalam saat akan melakukan perbaikan. Ini mengingat konstruksi dasar jalan ini masih kurang stabil,” katanya.
Karena alasan tanah jalan yang labil, Sahlan menyarankan agar pemerintah terlebih dahulu membangun kirmir atau tembok penahan tanah (TPT) di sepanjang jalur tersebut. Apalagi, jalur tersebut mayoritas melintasi area pesawahan.
“Selalu ada pergerakan (amblas). Seandainya kirmir atau TPT dibangun belakangan, baiknya pembangunan jalur ini dengan cara dicor (rigit). Ini agar bisa bertahan lama. Selama konstruksi dasar jalan ini tidak kuat, niscaya pembangunan jalan (aspal) tidak akan bertahan lama,” katanya.
Senada dengan itu, Kepala Desa Purwadadi, Elon, ketika ditemui Koran HR, membenarkan kondisi infrastruktur jalan utama yang menghubungkan wilayah Bojongnangka dan Purwadadi tersebut.
“Kondisi jalur ini memang belum kuat dasarnya, sehingga kami tidak bisa menyalahkan jika hanya dalam beberapa waktu jalan ini kembali mengalami kerusakan. Mungkin jika dirigit kondisinya akan berbeda. Meski biayanya lumayan besar, namun manfaatnya akan dirasakan lebih lama,” katanya.
Kendati demikian, Elon menambahkan, pihaknya menyerahkan sepenuhnya urusan pembangunan jalur utama Bojongnangka dan Purwadadi tersebut kepada Pemerintah Kabupaten Ciamis. (Suherman/Koran HR)