Bangunan menyerupai candi yang diduga peninggalan kerajaan hindu klasik di era sekitar abad 5 sampai abad 12, ditemukan di Desa Mangunjaya, Kecamatan Mangunjaya, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Foto: Istimewa
Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),-
Tiga bangunan menyerupai candi yang diduga peninggalan kerajaan hindu klasik di era sekitar abad 5 sampai abad 12, ditemukan di Desa Mangunjaya, Kecamatan Mangunjaya, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Temuan ini sudah diteliti oleh Tim peneliti dari Balai Pelestarian Cagar Budaya Banten, pekan lalu.
Dari informasi yang dihimpun, tiga bangunan candi tersebut sebenarnya bukan temuan baru. Sebelumnya tiga candi itu sudah dianggap sebagai situs atau dikeramatkan oleh warga sekitar. Hal itu diketahui setelah tiga candi itu sudah memiliki sebutan atau nama yang populer di warga sekitar.
Tiga bangunan candi itu diberi nama Situs Pasirlaja, Situs Praya Nagara dan Situs Gondo Suwino. Lokasi tiga bangunan candi itu pun saling berdekatan atau hanya beberapa ratus meter antara satu dengan lainnya.
Menurut hasil penelitian, tiga bangunan candi yang terdapat di Mangunjaya itu terbilang temuan langka. Pasalnya, di daerah lain di Indonesia, jarang ditemukan beberapa bangunan candi pada satu lokasi yang saling berdekatan.
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Parawisata dan Kebudayaan Kabupaten Pangandaran Aceng Hasim, mengungkapkan, setelah dilakukan penelitian pekan lalu, Situs Pasirlaja diduga kuat merupakan bangunan candi masa klasik Hindu Budha.
“Yang sudah bisa disimpulkan bahwa bangunan itu adalah sebuah candi adalah Situs Pasirlaja. Karena dari hasil penelitian kemarin, di bangunan Candi Pasirlaja ditemukan struktur bangunan batu yang disusun dari batu lokal. Dan bukti-bukti itu sudah kami dapat,” ungkapnya, Senin (20/03/2017).
Selain itu, kata Aceng, pada bangunan Candi Pasirlaja juga terdapat pondasi berbentuk segi empat berukuran 6 meter x 6 meter. Selain itu, sebagian bangunannya terkubur tanah dan di atas candi terdapat yonni (perwujudan Dewa Siwa). “Terdapat juga dua buah batu bulat yang biasanya untuk dudukan tiang penyanggap atap. Dan bukti-bukti ini menunjukan bahwa bangunan tersebut memiliki ciri sebuah candi,” imbuhnya.
Sementara di Situs Prayanagara dan Situs Gondo Suwino, apakah bangunan candi atau bukan, lanjut Aceng, harus dilakukan penelitian lanjutan. Namun begitu, bangunan Situs Praya Nagara dan Situs Gondo Suwino juga memiliki bentuk serupa dengan Candi Pasirlaja, yaitu struktur bangunan terbuat dari batu lokal dan berbentuk segi empat. “Terdapat juga batu umpak, namun tanpa yonni,” katanya.
Di Situs Praya Nagara dan Situs Gondo Suwino pun terdapat bangunan berbentuk segi empat dari batuan lokal yang masing-masing berukuran 3 meter x 3 meter. “ Untuk Situs Praya Nagara dan Situs Gondo Suwino harus dilakukan penelitian lanjutan, karena terdapat perbedaan dengan bangunan di Situs Pasirlaja,” ungkapnya. (Bgj/R2/HR-Online)