Harga cabai rawit merah di Pasar Banjar kembali meroket, per kilogramnya kini mencapai dikisaran Rp.150 ribu-Rp.160 ribu. Photo: Hermanto/HR.
Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-
Harga cabai rawit merah di pasar tradisional Kota Banjar kembali melambung tinggi. Harga yang sebelumnya Rp.140 ribu per kilogram, kini melonjak naik menjadi di kisaran Rp.150 ribu-Rp.160 ribu. Cuaca buruk diduga menjadi penyebab kurangnya hasil panen, akibatnya pasokan ke daerah berkurang drastis.
“Harga cabai rawit merah memang terus melonjak, dan kini tembus di angka 160 ribu rupiah per kilogramnya,” kata Wahyu, salah satu pedagang sayuran di Pasar Banjar, saat ditemui Koran HR, Senin (27/02/2017) lalu.
Pedagang sayuran lainnya, Hendi, menyebutkan, kenaikan harga cabai rawit merah ini sudah terjadi sejak tiga bulan lalu. Dengan kenaikan tersebut, dirinya terpaksa mengurangi stok cabai rawit merah.
“Naiknya harga cabai rawit merah yang terus menerus membuat saya dan pedagang sayuran lainnya bingung saat menjualnya,” ujar Hendi.
Kenaikan harga cabai rawit merah kali ini membuat warga terpaksa harus mengurangi, atau bahkan berhenti mengkonsumsi cabai rawit merah. Sebagai gantinya, warga memilih membeli cabai rawit hijau yang lebih murah, meski rasanya tidak sepedas cabai rawit merah.
Seperti dikatakan Sheli, warga Lingkungan Sukarame, Kelurahan Mekarsari, mengatakan, kenaikan harga cabai rawit merah memang fantastis. Dirinya selaku pecinta masakan pedas terpaksa harus mengurangi konsumsi cabai.
“Ya sebagai gantinya saya membeli cabai rawit hijau yang lebih murah, walaupun tidak terlalu pedas seperti cabai rawit merah,” ujar Sheli.
Pendapat serupa diungkapkan Yono, salah satu penjual mie ayam. Dalam membuat sambal yang dijasikan kepada para pelanggannya, ia terpaksa mencampurnya dengan menggunakan Aida, yakni sambal kemasan instan.
“Habis mau bagaimana lagi, harga cabai rawit terus meroket, ya terpaksa sambalnya saya campur pakai Aida,” katanya.
Para pedagang maupun pembeli berharap pemerintah segera melakukan upaya untuk menstabilkan harga cabai rawit merah di pasaran. Sedangkan, untuk komoditas sayuran lainnya justru mengalami penurunan, meski musim hujan masih terus berlangsung. Bahkan, semua jenis sayuran kini sudah kembali normal. (Hermanto/Koran HR)