Berita Banjar (harapanrakyat.com),- BPJS Kesehatan Cabang Kota Banjar meluncurkan fitur mobile screening. Peluncuran fitur baru tersebut merupakan upaya perluasan akses bagi peserta JKN-KIS dalam mendeteksi dini faktor resiko penyakit atau riwayat kesehatan. Acara peluncuran tersebut berlangsung di Aula Kantor Baru BPJS Kesehatan Cabang Banjar di Jalan Husen Kartasasmita, Rabu (01/02/2017).
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Kota Banjar, Drs. Wawan, MHP., MM., mengatakan, peluncuran fitur tersebut langsung menyasar kepada peserta BPJS yang menggunakan smartphone berbasis android. Sementara bagi peserta yang belum memiliki, bisa langsung melakukan screening riwayat kesehatannya secara manual ke Kantor BPJS maupun ke fasilitas kesehatan yang sudah bermitra dengan BPJS.
“Skrining riwayat kesehatan adalah cara untuk mengidentifikasi penyakit yang belum tampak melalui test. Hasilnya, dapat berupa deteksi penyakit resiko rendah, sedang maupun tinggi,” ucapnya.
Dalam penjelasannya, jika peserta mendapatkan hasil rendah, disarankan agar menjaga pola hidup sehat dan melakukan aktifitas fisik secara rutin minimalnya 30 tiap harinya. Sementara jika hasilnya tinggi seperti diabetes melitus, hipertensi, ginjal kronis dan jantung koroner, terang Wawan, dianjurkan untuk berkunjung ke Fasilitas Tingkat Pertama (FK
Dia menjelaskan jika hasil rendah peserta disarankan untuk menjaga pola hidup sehat dan aktivitas fisik secara rutin minimal 30 menit per hari. Kemudian hasil sedang/tinggi seperti diabetes melitus, hipertensi, ginjal kronik dan jantung koroner yakni peserta disarankan berkunjung ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) untuk konsultasi langsung dengan dokter.
“Jadi, dengan diluncurkan fitur ini, peserta JKN-KIS dapat lebih mudah untuk melakukan pemeriksaan riwayat kesehatannya. Semakin dini peserta mengetahuinya, maka semakin cepat pula pengelolaan resiko dilakukan. Sehingga jumlah penderita penyakit kronis dapat menurun,” ucapnya.
Untuk itu, ajak Wawan, dia mengajak masyarakat untuk mendukung pelaksanaan mobile screening ini. Sebab, karena kesehatan itu mahal harganya dan sepatutnya harus dijaga dan dilakukan pendeteksiaan dini. (Nanks/R6/HR-Online)