Banjarsari, (harapanrakyat.com),- Minggu-minggu belakangan ini, warga di wilayah Ciamis selatan kesulitan mendapatkan material bangunan (semen). Kelangkaan semen terjadi hampir di setiap kecamatan, meliputi Banjarsari, Padaherang, Purwadadi, dan Mangunjaya.
Tatang (50), warga Cibeureum Banjarsari, beberapa waktu lalu, mengaku sudah mendatangi sejumlah toko matrial, salah satunya Toko Matrial Simpati Banjarsari, untuk mendapatkan semen. Namun, sayangnya, semua toko matrial bangunan menyatakan semen sedang kosong.
Menurut perkiraan Tatang, kelangkaan semen kemungkinan terjadi setiap menjelang Bulan Puasa dan Idul Fitri (Lebaran). Alasannya, banyak warga yang membutuhkan semen, untuk memperbaiki rumah mereka.
âBiasanya, kalau mau Lebaran, warga disini kan merenovasi rumah,â ungkapnya.
Namun demikian, Tatang juga khawatir, terjadinya kelangkaan semen di wilayah Ciamis selatan, merupakan salah satu permainan penjual-nya, untuk menaikkan harga semen. Selain itu, dia juga mengira, kelangkaan terjadi lantaran sedang memasuki masa pengerjaan proyek pembangunan dari pemerintah.
Tatang berharap, kelangkaan semen di wilayahnya bisa segera teratasi. Dia juga meminta, seandainya ada permainan atau penimbunan semen, pemerintah segera turun ke lapangan, dan menindak tegas hal itu.
Sarikin (53), warga Sukamaju Kec. Mangunjaya, belum lama ini, mengungkapkan, saat mengerjakan proyek PNPM, dia juga mengaku kesulitan mencari materila semen. Dia sudah mendatangi sejumlah Toko bangunan yang ada di Mangunjaya, Padaherang Banjarsari, dan Kota Banjar.
âJawabannya sama, semen sedang kosong. Kata pemilik toko, kalau butuh semen banyak, harus mau nunggu dan pesan dulu,â ungkapnya.
Akhirnya, Sarikin mencoba mencari matrial semen ke wilayah Cilacap. Di Cilacap, dia mendapatkan semen, dia pun langsung membelinya, meski ongkos angkut/ pengiriman menjadi sedikit membengkak.
Udin (45), pegawai Toko Bangunan di Banjarsari, mengatakan, kelangkaan matrial semen sudah terjadi sejak beberapa minggu yang lalu. Padahal, biasanya pengiriman semen selalu datang, setiap toko matrial menelepon distributornya. (Andri)