Purwadadi, (harapanrakyat.com),- Sejumlah Petani di Kec. Purwadadi dan Lakbok mengeluhkan pengerjaan proyek rehabilitasi jaringan irigasi Lakbok Utara. Pasalnya, pelaksanaan proyek tersebut menghambat masa tanam padi milik mereka. Apalagi, saat ini petani sedang membutuhkan pasokan banyak air.
Ago, Petani asal Kec. Purwadadi, Senin (3/7), mengaku bertemima kasih kepada Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy, atas pembangunan sarana pengairan. Namun demikian, dia juga menyayangkan, pelaksaan proyek berbarengan dengan musim tanam padi di daerah setempat.
Kepada HR, Ago menandaskan, seharusnya pihak BBWS Citanduy membaca situasi di lapangan. Dengan artian, realisasi program pembangunan tidak menganggu kegiatan pertanian yang sedang berjalan di lapangan.
Senada dengan itu, Mustofa, Petani asal Desa Baregbeg Kec. Lakbok, mengungkapkan, areal sawah miliknya mengalami kekeringan, akibat kekurangan suplai air. Lagi-lagi, hal itu disebabkan oleh pelaksanaan proyek saluran irigasi.
Di tempat terpisah, Kepala BP3K Kec. Purwadadi, H. Jayusman, SIP., di ruang kerjanya Senin (3/7), membenarkan, masa tanam kali ini terhambat akibat proyek irigasi. Padahal, saat ini seharusnya usia padi sudah mencapai 40 atau 50 hari. Tapi, faktanya baru berusia 10 â 15 hari.
âBanyak diantara para petani yang telat menaanm padi. Bahkan, sebagian lagi masih ada yang belum melakukannya. Alasannya, karena pasokan air ke sawah mereka berkurang,â ungkapnya.
Jayusman menilai, proyek rehabilitasi irigasi tersebut seharusnya dilakukan pada Bulan September atau Oktober. Pada bulan tersebut, kata dia, diperkirakan tanaman padi sudah menguning atau sudah dipanen oleh petani. Atau kebutuhan pasokan air tidak terlalu mendesak seperti sekarang ini.
Sama halnya dengan Kades Karangpanimbal Kec. Purwadadi, Uhin SIP., ketika ditemui Hr, dia mengatakan, pasokan air yang saat ini dibutuhkan banyak petani menjadi terhambat lantaran pelaksanaan proyek rehabilitasi dilakukan bersamaa dengan musim tanam.
Menurut Uhin, masyarakat di wilayahnya bukan tidak menerima proyek rehabilitasi saluran irigasi tersebut. Hanya saja, pelaksanaannya dinilai warga kurang tepat, karena mengganggu aktifitas pertanian mereka saat ini. (andri)