Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata, mengungkapkan kondisi pendidikan di Kabupaten Pangandaran masih memiliki banyak kekurangan, baik mutu maupun sarana serta prasarana penunjangnya. Menurutnya, Angka Partisipasi Kasar (APK), Angka Partisipasi Murni (APM), Rata Rata Lama Sekolah (RRLS) serta Angka Melek Huruf (AMH) di Pangandaran masih rendah.
Baca juga: Dinilai Terburu-buru Ubah Kebijakan, Begini Reaksi Bupati Pangandaran
Selain itu, buruknya citra pendidikan serta tingginya pengaruh kepariwisataan terhadap anak didik menjadi tantangan Pemkab Pangandaran untuk meningkatkan pendidikan secara bertahap. “Kita akui banyak sekali kekurangan yang perlu dibenahi. Namun Pemkab Pangandaran tidak lantas diam membiarkan wujud pendidikan di wilayah kita terpuruk,” katanya kepada HR Online, Rabu (14/12/2016).
Langkah kongkrit Pemkab Pangandaran, kata Jeje, dengan melakukan intervensi anggaran tahun 2017 sebesar Rp. 29 miliar melalui Program Pangandaran Hebat dan Pendidikan Karakter. Sementara untuk pembangunan sarana dan prasarana pemda, sekitar Rp. 27 miliar.
Baca juga: Demi Skala Prioritas, Bupati Pangandaran Pangkas Pengadaan 20 Mobdin
“Untuk memenuhi kekurangan guru PNS, perekrutan guru honorer perlu dilakukan secara selektif. Kesejahteraan guru honorer juga kita pikirkan. Nanti pada periode 2017-2021 pensiun guru serentak akan berdampak sekali terhadap pendidikan kita. Khusus tingkatan SMA sederajat yang sudah diambil alih provinsi, kita juga akan memantau terus guna mencari peran pemda, bahkan kita akan buat Mou,” pungkasnya. (Mad/R6/HR-Online)