Berita Unik, (harapanrakyat.com),- Rasulullah Muhammad SAW berpesan, “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Qiyamat hendaklah berkata yang baik atau diam”. Kemudian, dia juga mengatakan; “Tiada akan lurus keimanan seorang hamba, sehingga lurus pula hatinya, dan tiada akan lurus hatinya, sehingga lurus pula lidahnya. Dan seorang hamba tidak akan memasuki syurga, selagi tetangganya belum aman dari kejahatannya.”
Pesan ini menegaskan tentang pentingnya menjaga tutur kata, tidak mengucapkan hal yang buruk dan menyakiti hati. Karena bertutur sembarangan akan berdampak pada permusuhan, kekacauan bahkan pertumpahan darah.
Mungkin yang muslim masih ingat dengan pelajaran yang sering disampaikan para ustad mengenai afatul lisan atau bahaya lidah. Hal ini tidak berarti bahwa lidah selalu membawa mudhorat, tapi lidah juga bermanfaat. Dengan lidah, seseorang dapat berbicara dan menyampaikan maksud yang dia inginkan. Tapi harus disadari juga, bahwa banyak orang tergelincir karena lidahnya. Hal itu terjadi akibat ketidakmampuan orang tersebut menjaga ucapan dan bertutur kata.
Dalam kehidupan seorang muslim, memahami bahaya lisan sama pentingnya dengan memahami manfaat dari lisan. Muslim selalu diingatkan untuk menjaga dan memelihara lidah serta tingkah laku. Dengan menjaga lidah, kehidupan akan tenteram, damai dan sejahtera. Dalam konteks itulah, Rasulullah Muhammad SAW berpesan agar muslim menjaga lidah serta tingkah laku.
Sementara itu, Alloh SWT berfirman; “Pada hari ketika lidah, tangan dan kaki menjadi saksi atas mereka terhadap apa-apa yang dahulu mereka kerjakan” (QS. 24:24). Jika seseorang mengerti bahwa segala ucapan lidahnya akan dihisab dan dibalas, maka dia akan mengetahui bahaya kata-kata yang diucapkan lidah. Dia juga akan mempertimbangkan secara matang sebelum lidahnya dipergunakan. Allah berfirman: “Tidak ada satu ucapan pun yang diucapkan, kecuali di dekatnya ada malaikat Raqib dan ‘Atid.” (QS.Qoof: 18). (Deni/R4/HR-Online)