Jalan berlubang di kawasan Pasar Bojongkantong dikeluhkan para PKL yang mangkal di lokasi tersebut. Selain jalan berlubang, mereka juga meminta adanya penataan PKL dari pemerintah. Photo: Muhafid/HR.
Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-
Sejumlah Pedagang Kaki Lima (PKL) di Pasar Bojongkantong, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, mengeluhkan jalan yang berada di depan pasar berlubang. Bahkan, mereka kerap memasang tempat sampah guna menghindari cipratan air dari pengguna jalan.
Tumini, salah satu pedagang pecel, mengaku selalu gelisah saat berdagang. Pasalnya, jalan yang berada tepat di depan tempat dia menggelar dagangannya ada lubang yang cukup besar, sehingga saat hujan tiba barang dagangannya basah akibat terciprat air.
“Karena sekarang musim hujan, ya terpaksa di pasang tempat sampah agar dagangan saya tidak sia-sia karena basah oleh air dari jalan. Saya harap segera di perbaiki supaya pengguna jalan dan PKL tenang,” ungkap Tumini, kepada Koran HR, Senin (24/10/2016).
Hal senada dikatakan Surati, pedagang gembus, bahwa lubang di jalan tersebut selain merugikan PKL, terutama dirinya, juga khawatir dengan adanya pengendara yang kerap terjebak lubang sehingga rawan terjadi kecelakaan.
“Kalau tidak di pasang tempat sampah banyak pengendara terjebak. Meskipun belum ada yang sampai kecelakaan, tapi setidaknya hal itu bisa dihindari dengan cara jalannya di perbaiki. Satu lagi, drainase yang berada di sekitar jalan juga terlalu kecil, jadi kalau hujan kerap menggenangi jalan,” ujar Surati.
Selain mengeluhkan kondisi jalan berlubang, salah seorang PKL Pasar Bojongkantong, Salimin, juga mengharapkan adanya penataan PKL. Pasalnya, dia tidak ingin keberadaan PKL dianggap memperburuk kawasan Pasar Bojongkantong yang baru selesai direvitalisasi itu.
“Katanya meja-meja PKL yang berdagang malam masih di tempatkan di depan kios pasar itu menjadi tidak indah dipandang. Tapi kami juga bingung karena tidak ada tempatnya. Kalaupun dibawa pulang, jarak rumah dengan lokasi berdagang cukup jauh,” tuturnya.
Meski demikian, kata Salimin, para PKL juga menyadari keberadaannya perlu diperhatikan pemerintah tanpa menghilangkan tempat mereka mencari nafkah. Artinya, para PKL meminta kebijaksanaan agar Pasar Bojongkantong semakin dikenal karena kulinernya dan keelokannya.
“Menurut saya, lebih baik di depan pasar dibuatkan semacam atap dari kanopi yang jaraknya jangan terlalu menjuru ke jalan, supaya jalan tidak terganggu. Nah, dari situ kita memanfaatkan teras kios pasar untuk pembeli dan meja-mejanya kita sepakati tidak di pakai,” katanya.
Salimin juga berharap keinginan para PKL itu bisa direalisasikan oleh pemerintah, meskipun tidak harus buru-buru karena melihat semua usulan masyarakat yang akan direalisasikan ada proses penganggaran.
“Jika memang dikabulkan, kita sepakat ikuti aturan Pemkot Banjar. Apalagi kalau ada penyeragaman seperti di Alun-alun Langensari. Saya kira nantinya jalan di sekitar pasar bisa lebih lebar dan tidak mengakibatkan kemacetan kalau sudah diperbaiki yang berlubangnya,” ujarnya. (Muhafid/Koran HR)