Misteri ikan bogo berkedip-kedip di Rawa Cilalay adalah makhluk penguasa wilayah rawa-rawa di Kecamatan Padaherang, rawa-rawa itu posisinya lebih rendah dari Citanduy.
Di rawa Cilalay itu ada tanah timbul yang disebut Pulau Demak. Penguasa rawa Cilalay ada kaitannya dengan penguasa rawa Lakbok dan rawa Onom Pulau Majeti di Banjar, sebagai abdi Kerajaan laut selatan yang dipimpin oleh Ratu Nyi Rorokidul begitu cerita legenda masyarakat di daerah selatan Pulau Jawa. Orang- orang dahulu mempercayainya.
Ikan bogo atau ikan gabus dan ikan sepat urang Paledah Kecamatan Padaherang, menyebutnya lauk teplek (sandal) karena bentuknya seperti ukuran sandal japit.
Kedua jenis ikan rawa ini, banyak disukai terutama orang kota yang jarang mengonsumsi kedua jenis ikan itu. Di Kecamatan Padaherang Kabupaten Ciamis Jabar.
Di Padaherang ikan bogo maupun ikan sepat dulu dikenal sebagai gudangnya, dan menjadi kuliner lokal. Dulu ikan bogo goreng, sambel tempe dan nasi bungkus daun pisang, makanan yang paling terkenal. Waktu kereta api uap jurusan Banjar-Cijulang masih beroperasi.
Di Kecamatan Padaherang ada beberapa desa yang memiliki kawasan rawa-rawa, rawa Ciilat di Desa Paledah, rawa Cipanggang di Desa Sukanagara, rawa Cilalay di Desa Kedungwuluh.
Rawa-rawa ini di bawah pengusaan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Ciamis. Itu dibuktikan adanya plang di rawa-rawa yang ada di Kecamatan Padaherang. Saat HR berkunjung ke lokasi itu terpampang plang yang kusam dan kotor tak terawat, rawa-rawa itu bila di musim kemarau bisa ditanami padi (sawah) menghasilkan panen setahun sekali.
Bila musim hujan ikan rawa seperti bogo (gabus) dan ikan sepat (lauk teplek), bermunculan tanpa ada yang menanamnya.
Ada cerita yang menarik soal kisah mistik di rawa Cilalay Desa Kedungwuluh, dituturkan sekaligus sebagai pelaku kejadian misteri di rawa Cilalay. Mengenang kejadian di tahun 1957 di tanah muncul, yang disebut pulau Demak di tengah-tengah rawa Cilalay yang penuh semak belukar.
Hari Minggu dan libur sekolah waktu itu tak terkecuali anak-anak atau orang dewasa akan menyempatkan diri untuk menjala ikan ke rawa Cilalay.
Cerita dan kisah mistik ini diucapkan Sandi Supendi (60) kepada Madlani kontributor HR di Padaherang, Sandi yang akrab dipanggil Sandu asli warga dusun Kedungwuluh RT 03/RW l Desa Kedungwuluh Kec. Padaherang, sekarang tinggal di Desa Sidamukti, Kecamatan Patimuan-Kab. Cilacap Jawa Tengah karena bekerja sebagai guru dan sekarang telah pensiun menetap berkeluarga di sana.
Kala itu Sandu masih sekolah di SMP Partikelir, atau SMP PGRI sekolah itu sekarang menjadi gedung KPRI yang menterang depan pasar Padaherang.
Pada 1957 saat Sandu muda hobi sekali menangkap ikan di rawa Cilalay dengan menggunakan jala. Soal berbagai jenis ikan rawa disana sangat banyak, membikin asyiik menjalanya, tanpa mengindahkan waktu ikan pun hasil jalanya mucekil (banyak).
Tak terasa waktu menunjuk pkl.12 siang sudah waktu dzuhur, menjala ikan terus saking suka citanya dengan menghasilkan ikan tangkapan banyak sekali. Salah satunya ikan bogo seberat 5 kg ikut terjala, anehnya ikan itu matanya berkedip-kedip. Tentu saja Sandu kaget bercampur takut, kok ikan bisa berkedip seperti memberi isyarat.
Sandu pun langsung beristigfar, seketika keanehan terjadi di luar nalar manusia. Keajaiban terjadi perahu yang ditumpangi Sandu, berpindah ke tengah-tengah pada ilalang yang sekelilingnya banyak tumbuh-tumbuhan rawa.
Sandu bertambah kaget ikan yang segitu banyaknya, tinggal yang ada hanya satu korang (tempat ikan). Melihat kejadian itu Sandu pun segera bergegas pulang.
Menurut cerita masyarakat setempat, di tengah rawa itu pulau Demak sebutannya. Pulau Demak itu tempat yang di keramatkan. Bila ada pihak yang kurang percaya pada kisah ini, Sandu menyebutkan kepada HR silahkan datang padanya.
Ini adalah kisah misteri yang dialami saya di rawa Cilalay, sampai setua ini bila ingat akan peristiwa ikan berkedip, Sandu selalu mengucapkan istigfar berkali-kali. (Madlani)