Rabu, April 23, 2025
BerandaBerita PangandaranDi Pangandaran, Kolotok Jadi Alat Musik Tradisional

Di Pangandaran, Kolotok Jadi Alat Musik Tradisional

Mahasiswa UPI tengah bermain musik kolotok dengan Didin Mahidi, seniman asal Desa Margacinta, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran. Photo: Asep Kartiwa/HR

Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),-

Kolotok biasanya dikalungkan di leher binatang piaraan seperti sapi atau kerbau. Selain itu, kolotok digunakan sebagai ciri atau identitas hewan yang dimiliki seseorang karena suaranya yang khas. Namun, di Desa Margacinta, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, kolotok dijadikan sebagai alat musik tradisional.

Didin Mahidi, seniman asal Desa Margacinta, mengaku terinspirasi membuat seni musik kolotok karena kolotok memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda. Selain itu, nada yang dihasilkan kolotok pun cukup beragam. Ketika kolotok dikolaborasikan dengan alat musik kecapi, keprak, batok, karinding dan kecrek, maka bertambah pula nuansa musik tradisional yang dihasilkan.

“Dari suara yang beragam tersebut ketika dikolaborasikan dengan ketukan-ketukan tertentu maka hasilnya pun menakjubkan. Apalagi disandingkan dengan alat musik lain, jelas menjadi sebuah harmoni musik yang indah,” ujar Didin kepada HR Online usai melatih mahasiswa dalam acara perpisahan KKN Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) di Desa Margacinta, Rabu (3/8/2016).

Sebagai seniman, selain bisa memainkan musik kolotok, Didin juga memaknai kolotok sebagai pesan moral manusia untuk dapat menjaga kehormatannya. Dalam lagu kolotok yang dimainkan berlaras salendro, kata kolotok dimaknai beuki kolot beuki ngolotok (semakin tua semakin berisi).

“Saya ingin menggali dan melestarikan alat musik seperti ini, karena kolotok erat sekali kaitannya dengan alat pertanian. Seni tradisional perlu dikenalkan kepada generasi muda. Selain mudah dimainkan, juga menyenangkan. Para mahasiswa UPI saja belajar hanya 3 kali latihan,” pungkasnya. (Askar/R6/HR-Online)

Pohon Ditanam di Bantaran Sungai

Upaya Menjaga Kelestarian Alam, Ratusan Pohon Ditanam di Bantaran Sungai Citanduy Kota Banjar

harapanrakyat.com,- Jaga kelestarian alam, ratusan bibit pohon ditanam di bantaran Sungai Citanduy wilayah Kota Banjar, Jawa Barat, saat peringatan Hari Bumi tahun 2025, Selasa...
Eliano Reijnders

Sosok Eliano Reijnders, Gelandang Timnas Indonesia Diincar Klub Selangor FC Malaysia

Kabar mengejutkan datang dari Malaysia, tepatnya dari Selangor FC yang rumornya tengah membujuk Eliano Reijnders untuk bergabung. Bahkan sudah ada juru transfer klub Malaysia...
Hari Jadi Sumedang ke-447

Paripurna Hari Jadi Sumedang ke-447, Bupati Paparkan Program Prioritas 100 Hari Kerja, Apa Saja?

harapanrakyat.com,- Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir menyampaikan program prioritas 100 hari kerja pemerintahannya bersama Wakil Bupati, M Fajar Aldila, dalam Rapat Paripurna Hari Jadi...
Pengakuan Oknum Dokter Cabul Lecehkan 4 Orang, Tapi yang Lapor ke Polres Garut Ada 5, Kok Bisa?

Pengakuan Oknum Dokter Cabul Lecehkan 4 Orang, Tapi yang Lapor ke Polres Garut Ada 5, Kok Bisa?

harapanrakyat.com,- Pengakuan MSF oknum dokter yang menjadi tersangka kasus pelecehan terhadap pasien ibu hamil di Garut berikan keterangan berbeda kepada penyidik. MSF mengakui perbuatannya,...
Hari Bumi ke-55

Begini Cara Siswa MAN 2 Pangandaran Peringati Hari Bumi ke-55

harapanrakyat.com,- Dalam rangka memperingati Hari Bumi ke-55, siswa Madrasah Aliyah Negeri 2 Pangandaran, Jawa Barat, melakukan penanaman pohon matoa di sekitar kampus MAN 2...
Wali Kota Banjar Soal Dugaan Korupsi Tunjangan Rumdin DPRD; Kita Hormati Proses Hukum Berjalan 

Wali Kota Banjar Soal Dugaan Korupsi Tunjangan Rumdin DPRD; Kita Hormati Proses Hukum Berjalan 

harapanrakyat.com,- Walikota Banjar, Jawa Barat, Sudarsono, menanggapi kasus hukum yang menimpa Ketua DPRD Kota Banjar DRK. Pimpinan wakil rakyat beberapa periode tersebut terlibat dalam...