Ilustrasi HIV/AIDS. Foto: Ist/Net
Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),-
LSM Matahati (Lembaga Penanggulangan HIV/AIDS) melansir sedikitnya ditemukan 45 kasus HIV/AIDS di Kabupaten Pangandaran yang didata dari periode tahun 2011. Namun, dari jumlah tersebut, ODHA (Orang dengan HIV/AIDS) yang mendapat pendampingan hanya sebanyak 17 orang. Dari jumlah itu terdiri dari 8 laki-laki, 8 perempuan dan satu anak yang masih berumur 4 tahun.
“Data itu hasil validasi kami dengan Dinas Kesehatan Pangandaran. Sementara 17 ODHA yang mendapat pendampingan mereka yang sebelumnya terdata di RSUD Kota Banjar. Karena mereka warga Pangandaran, kemudian oleh RSUD Banjar dilimpahkan ke Dinas Kesehatan Pangandaran,” kata Ketua LSM Matahati, Agus, kepada HR Online, Sabtu (23/07/2016).
Agus menambahkan, dari 17 ODHA yang mendapat pendampingan, kebanyakan diantaranya dari komunitas rumah tangga atau pasangan suami-istri. Terlebih, kata dia, satu orang anak berumur 4 tahun asal Kecamatan Langkaplancar dinyatakan positif HIV setelah tertular dari kedua orangtuanya.
“Jadi, kasus semacam ini biasanya menularkan secara berantai. Misalnya, suaminya yang pertama tertular HIV akibat sering bergonta-ganti pasangan atau dari narkoba jarum suntik. Kemudian dari suami menularkan kepada istrinya. Setelah istrinya tertular kemudian hamil mengandung anak. Nah, setelah anaknya lahir biasanya tertular dari ibunya, karena saat persalinan tidak dilakukan pencegahan,”terangnya. (Mad/R2/HR-Online)