Sebanyak 20 orang kader yang direkrut dari berbagai kalangan di Kabupaten Pangandaran, tengah mengikuti kegiatan community support meeting yang digelar Yayasan Matahati Jawa Barat. Photo: Madlani/HR.
Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),-
Dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, sebanyak 20 orang kader dari berbagai kalangan mengikuti kegiatan community support meeting yang digelar Yayasan Matahati Jawa Barat, sebagai pelaksana program AIDS Healthcare Foundation (AHF), di salah satu rumah makan yang ada di Cibenda, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Jum’at (22/07/2016).
Manager Program Yayasan Matahati Jawa Barat, Agus Abdullah, mengatakan, bahwa tujuan dari program AHF adalah mengidentifikasi, memfasilitasi, serta mendorong 2.700 populasi kunci, yaitu kelompok atau komunitas yang rawan tertular HIV di Kabupaten Pangandaran, untuk ikut terlibat dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS.
“Sosialisasi dan fasilitasi dilakukan kepada para kader yang direkrut dari berbagai kalangan dan latar belakang, denga harapan nantinya bisa bekerja sama mengidentifikasi serta mendorong upaya pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS sebagai subjek program. Sehingga dapat meningkatkan penyediaan layanan tes HIV berbasis komunitas, adanya perubahan kebijakan, layanan, maupun advokasi,” terang Agus, kepada HR Online, saat ditemui disela-sela kegiatan.
Dia juga menyebutkan, bahwa 20 orang kader yang direkrut dari sepuluh kecamatan di Kabupaten Pangandaran ini hadir mewakili komunitas, yakni dari komunitas WPS (Wanita Pekerja Seks), LBT (Laki-laki Beresiko Tinggi), LSL (Laki-laki Seks Laki-laki), Waria, Bumil (Ibu hamil), Penasun (Pengguna Narkoba Suntik), dan komunitas nelayan.
“Dua puluh orang kader tersebut akan diberi wawasan serta pelatihan tentang pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS di Kabupaten Pariwisata Pangandaran,” katanya.
Agus menambahkan, berdasarkan sumber yang didapat dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran, selama periode 2011 hingga sekarang telah ditemukan kurang lebih 45 kasus HIV-AIDS.
Adapun data Odha (Orang dengan HIV-AIDS) asal Kabupaten Pangandaran yang ter registrasi pendampingan di Kota Banjar jumlahnya ada 17 orang, terdiri dari 8 laki-laki, 8 perempuan, dan 1 orang anak yang masih berusia 4 tahun.
“Data Odha asal Pangandaran yang didampingi terdaftar di Banjar sebanyak 17 orang itu diantaranya ada yang pasangan suami istri, juga yang masih anak-anak umur 4 tahun asal Kecamatan Langkaplancar. Sampai sekarang kita terus melakukan pendampingan,” tutur Agus.
Dari yang terpantau sebanyak 17 orang tersebut berasal dari lima kecamatan, diantaranya yaitu Kecamatan Pangandaran, Kecamatan Langkaplancar, Kecamatan Parigi, Kecamatan Cijulang, dan Kecamatan Padaherang.
Agus menambahkan, untuk target populasi rawan tertular HIV-AIDS, pihaknya akan melibatkan para kader tersebut pada populasi kunci WPS sebanyak 500 orang, LBT 1.000 orang, LSL 100 orang, Waria 25 orang, Bumil 500 orang, Penasun 25 orang, dan Nelayan sebanyak 500. (Madlani/R3/HR-Online)