Rabu, Februari 12, 2025
BerandaBerita BanjarMeneropong Harapan Rakyat Arus Bawah di Kota Banjar

Meneropong Harapan Rakyat Arus Bawah di Kota Banjar

“KEBERHASILAN pembangunan Kota Banjar dibeberapa sektor cukup signifikan. Sangat jauh lebih baik dibanding saat masih bergabung dengan Kab. Ciamis. Bahkan menjadi ikon baru bagi Jawa Barat dalam program pembangunan unggulannya. Bantuan keuangan perdesaan masing-masing sebesar Rp. 1 milyar, sebanding dengan Kep. Natuna yang notabene kaya minyak dan gas alamnya. Sebagai bahan evalusi, “HR” mengangkat suara hati warga Kota Banjar kelas bawah”.

PEMBANGUNAN infrastruktur Kota Banjar maju pesat, meski belum mencapai usia 5 tahun. Sangat jauh lebih baik dibanding saat masih bergabung dengan Kab. Ciamis. Ini berdampak positif pada peningkatan IPM Kota Banjar itu sendiri. Angka indikator pendidikan dan kesehatan, menunjukan peningkatan cukup baik. Saat ini Pemkot Banjar dituntut kerja keras untuk meningkatkan indeks daya beli masyarakat.

Kenyataan ini diakui mayoritas publik. Membangun memang tak semudah membalik telapak tangan. Apalagi menunggu dampak positif dari hasil pembangunan itu sendiri. Hal ini tersirat dari pengakuan masyarakat, khususnya arus bawah. Bisa diibaratkan pembangunan infrastruktur seperti perkalian, sedangkan peningkatan daya beli masih seperti deret hitung.

Tolib (45) Rt 02/06 Dusun Margasari Desa Bojongkantong Kec. Langensari dibarengi Munaris (60) warga Dusun Kalapasabrang-Desa Kujangsari Kec. Langensari, menyampaikan pendapatnya. (07/04). Diakuinya, pembangunan infrastruktur berjalan pesat dan hampir merata. Bahkan jalan Kip disetiap perkampungan sudah hampir semuanya beraspal.

“Tapi, pendapatan buruh tani seperti kami belum sesuai harapan. Kami berharap, Pemkot Banjar dapat menciptakan peluang dan mengarahkan masyarakat agar perekonomiannya juga meningkat. Kelompok generasi muda yang masih nganggur juga supaya menjadi perhatian utama pihak Pemkot Banjar. Mereka kan generasi penerus yang akan menggantikan kita”, ungkap keduanya.

Dori (49) warga Rt.03/04 Dsn. Margasari, Desa Bojongkantong, Kec. Langensari, menyampaikan penilaiannya. Kemajuan Banjar sangat pesat dibanding ketika masih gabung dengan Ciamis. Salah satunya berobat ke Puskesmas, membuat KTP tak perlu bayar, alias gratis. Namun; program bantuan bagi warga miskin jugs harus tepat waktu dan tepat sasaran sesuai kondisi.

Dori menggambarkan pelaksanaan Operasi Pasar Murah (OPM) pada harga beras beberapa waktu lalu. Sasaran program itu ditujukan pada masyarakat tidak mampu. Tapi kenyataannya, warga tidak mampu cenderung jadi penonton.

“Geus puguh orang tidak mampu, rek boga duit timana ?Jaba nga?dadak, tambah deui meulina kudu sakarung. Dahareun hareupeun (api teu bisa milu ngadahar. Apanan kalah watir… !. Apa artinya pem?bangunan kalau untuk makan sehari-hari masih susah. Saya tidak tahu harus berbuat apa. Tapi tolong ini dipikirkan dan dicarikan jalan keluarya”, pinta Dori. Dori mengaku tak habis pikir. Orang yang punya duit diperbolehkan membeli beberapa karung beras. Otomatis dalam waktu singkat beras OPM itu habis.

“Akhirnya pindah ke warung-warung dengan harga menjadi Rp. 5000/Kilogram dari Rp. 3700. Dengan kejadian seperti itu, itikad baik men?sejahterakan masyarakat malah menjadi lebih menyakitkan untuk orang-orang jompo ini,” kata Dori dengan di iyakan oleh teman-temannya Adwan (60), Muhajir (59), Kasno (50), dan Nasirin (25).

Ponijah (57); warga Rt 05/06 Dusun Sindang galih Desa Rejasari Kec. Langensari, mengaku sangat berterima kasih kepada Pemkot yang sering memberikan bantuan. “Tapi kalau bisa, Bantu kami mendapat pekerjaan. Bukan tidak berterima kasih pada bantuan langsung yang diberikan. Tapi, lama-lama kan malu. Selain itu, yang namanya bantuan kan ada batasnya. Sedangkan kebutuhan, semakin hari, makin bertambah. Jadi mungkin, Banjar selain untuk kota transit juga harus mengadakan pabrik, agar penganggur bisa diserap dikerjakan di pabrik tersebut,” ungkapnya.

Komar Ahdi (67) petani, warga Dusun Kedungwaringin Desa Waringinsari Kec Langensari, menilai pembangunan infrastruktur di Kota Banjar sangat pesat. Termasuk pembangunan irigasi untuk kebutuhan pertanian. “Aktivitas masyarakat jugs semakin meningkat. Tapi tolong perhatikan juga hal lainnya.

Seperti kebutu?han benih dan pupuk bagi petani. Khususnya, sarana produksi tani termasuk pengelolaan pasca panen. Sebab percuma juga kalau hasil panen melimpah sementara harga jual menurun. Apalagi kalau sulit menjual,” ungkap Komar.

Menurut pandangan Dede (33) warga Rt 01/O1 Dusun Langen Desa Waringin Sari Kec. Langensari, lemahnya ekonomi masyarakat desa bisa dilihat dari banyaknya warga desa yang merantau ke kota-kota besar.

“Mereka bukan piknik. Tapi mencari nafkah, sebab peluang kerja di Kota Banjar masih sempit. Siapa sih yang mau susah di negeri orang bila di kampung sendiri masih dapat peng?hasilan yang layak,” ungkap Dede.

Gino Wagino (50) Dusun Ranca Bulus Desa Rejasari Kec Langensari, menilai kemajuan pembangunan Kota Banjar sudah sangat baik dari sebelumnya. Sudah hampir semua Jalan di aspal, irigasi, sarana pendidikan bahkan sarana ibadah.

“Tapi masih ada aparatur Desa yang terlalu banyak mengambil keuntungan pribadi atau kelompoknya. Laba keuntungan yang diambil hampir maparo dengan pembelian. Saya harap aparatur tidak memberikan contoh bisnis yang tidak sehat kepada masyarakat,” pintanya.

Hendrajat (31) Rt 04/03 Dusun Cijurey Desa Kujangsari Kec. Langen mengatakan kepada HR, jalan di Banjar bocor saeutik terus di tambal terus di omean, sosialisasi dari pemerintah langsung diberitahukan kepada masyarakat lewat Rt/Rw, pos-pos sudah berjalan aktif.

“Banjar sudah mulai beranjak maju, masalah perekonomian lemah mungkin karena peluang kerja belum terbuka lebar. Seperti saya ini termasuk pengangguran terselubung. Masalah ada korupsi eta mah duka, da anu di damelna oge di nu arariuh,”katanya.

Ani (42) Rt 09/02 Dusun Mulyasari Desa Mulyasari Kec. Pataruman mengatakan, selain pembangunan infrastruktur, segi kesehatan jugs meningkat. Pelayanan Puskesmas di kampungnya terhadap warga sudah semakin baik. Berobat cukup membawa kartu Askeskin saja dan tidak perlu bayar.

“Tapi segi ekonominya belum terlihat peningkatan yang mencolok. Bantuan permodalan yang diturunkan bagi warga desa mudah-mudahan tepat sasaran: Sehingga ada peluang yang lebih baik bagi masya?rakat ekonomi lemah untuk meningkatkan pendapatannya. Jangan ada lagi istilah yang miskin tambah miskin,” ungkapnya.

Ahmad (49) pedagang makanan di SD Balokang, Dusun/Desa Cibeureum Kec. Banjar, menceritakan kepada HR, dirasakan kemajuan Banjar menjadi kota sudah terasa, pendidikan, kesehatan, infrastruktur sudah berubah, masyarakat luar Kota Banjar melihat seperti ini menjadi ingin bergabung ke Kota Banjar.

“Kemajuan Peningkatan perekonomian masyarakatnya tinggal tergantung pemerintahannya saja, man tidak memperhatikan warganya, dan untuk saya sendiri penghasilan terasa masih belum ada peningkatan dan itu juga bukannya tidak di syukuri, tetapi berharap dari kemajuan Banjar menjadi kola ada peningkatan,” ungkapnya.

Dadang Paraladera (42) pengrajin seni ukir Pahat Muda Karya, Dusun Warga Mulya Desa Purwaharja Kec Purwaharja mengatakan kepada HR, sisi perubahan kemajuan kola Banjar sudah terasa, ekonomi maju, warga Banjar sudah bisa belanja ke Yogya, penguatan ekonomi UKM sudah mulai akan disalurkan.

Akan tetapi, Dadang menyoroti mengenai menggali potensi sumber alam yang bisa meraih investor dari luar kola Banjar, seperti Situ Mustika yang keberadaannya di lokasi perhutani. “Tinggal ada kemauan dari pihak Pemkot dan Perhutani menjadikan Situ Mustika sebagai wahana rekreasi. Misalnya, tempat hiburan, live musik, Caffe, atau tempat wisata hutan,” ujarnya.

Wawan Ketua Rest Area Parungsari dan penjaga Galeri Banjar Idaman, Rt 08/03 Dusun Parungsari, Desa Karang Panimbal, Kec. Purwaharja, mengungkapkan kepada HR, di bidang Pendidikan, Kesehatan, sudah dirasakan ada kemajuan. Begitu pula perekonomian lambat laun ada peningkatan.

“Saat ini tinggal bagaimana pihak Pemkot melalui intansi terkait dapat memanfaatkan sumber daya alam yang ada, diolah untuk dijadikan sebuah produk berkualitas. Beberapa waktu lalu, di wilayah desa kami sudah dilakukan penelitian dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengenai sumber air yang bisa dijadikan air kemasan mineral. Namun, lagi kawasan tersebut berada di hutan pengelolaan Perhutani,” bebernya.

Memed (48) yang berprofesi sehari-hari menggayuh becak, warga Rt 02/16 dusun Tanjungsukur, Desa Hegarsari, Kec. Pataruman, perkembangan perkotaan berdampak terhadap penghasilannya. “Setiap pembangunan memang berimbas terhadap sektor usaha lainnya, misalnya usaha saya. Banyaknya jalur baru angkot mengurangi minat masyarakat menggunakan jasa becak,” ungkapnya.

Untuk itu, Memed berharap dengan mulai beralih kebiasaan masyarakat Kota Banjar menjadi masyarakat perkotaan. Pemkot sejak dini harus sudah bersiap mengantisipasi pergeseran usaha sebagian warganya. “Kalau ada pekerjaan lebih baik saya mau pindah profesi, karena semua ini demi mempertahankan hidup. Jangan sampai sayaa terjerat semakin dalam oleh lilitan utang Kosipa,” keluhnya seraya mengakui sehari harus membayar utang kepada 4 orang penagih Kosipa.

Pesan satir pun terlontar dari Ai Utir (37), warga dusun Tanjungsukur, Desa Hegarsari, yang mengatakan, perubahan status Banjar menjadi Pemkot belum dapat dirasakan secara nyata terhadap tingkat perekonomian warganya. “Jalan, gedung dan pembangunan infrastruktur lainnya memang Laleucir. Akan tetapi tingkat perekonomian warga yang saya rasakan maju tidak mundur tidak istilahna mah anggeur wae penghasilan gedena sakitu kawas kamari. Jadi tolong, pihak Pemkot itu perhatikan warganya, jangan hanya memperhatikan keluarganya saja,” ketusnya. (Hdht/Tim)

Intan Nuraini

Intan Nuraini Rayakan Ulang Tahun Putrinya, Warganet Ramai Berikan Doa Terbaik

Lama tak muncul ke publik, Intan Nuraini bagikan postingan ulang tahun anak perempuannya. Hijaber cantik yang merupakan ibu tiga anak ini kompak merayakan ulang...
Bendungan Cariang di Sumedang

8 Kali Gagal Panen, Petani Desak Pemerintah Perbaiki Bendungan Cariang di Sumedang

harapanrakyat.com,- Para petani yang terdampak jebolnya Bendungan Cariang di Kecamatan Ujungjaya, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, terus mendesak pemerintah untuk segera melakukan perbaikan permanen pada...
Deddy Corbuzier sebagai Stafsus Kemenhan

Pelantikan Deddy Corbuzier sebagai Stafsus Kemenhan Tuai Kritikan Netizen

Pelantikan Deddy Corbuzier sebagai Stafsus Kemenhan (Kementerian Pertahanan) ternyata menuai kritik dari banyak pihak. Prosesi pelantikannya berlangsung pada Selasa (11/2/2025). Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin, menjadi...
Keutamaan Doa Panjang Umur, Raih Kehidupan yang Berkah

Keutamaan Doa Panjang Umur, Raih Kehidupan yang Berkah

Memiliki umur yang panjang dan bermanfaat tentu menjadi dambaan setiap manusia. Rasulullah pun mengajarkan kepada umatnya untuk senantiasa memanjatkan doa panjang umur. Baca Juga: Doa...
Sinopsis Samawa Dosamu Cintaku Selamanya, Tentang Isu KDRT

Sinopsis Samawa Dosamu Cintaku Selamanya, Tentang Isu KDRT

Banyaknya film terbaru yang akan tayang di bioskop tentu memberikan beragam pilihan bagi para penonton. Salah satunya adalah film berjudul Samawa Dosamu Cintaku Selamanya,...
Oppo Find X9 Ultra, Bocoran Spesifikasi dan Perkiraan Peluncuran

Oppo Find X9 Ultra, Bocoran Spesifikasi dan Perkiraan Peluncuran

Oppo tampaknya sedang mempersiapkan smartphone flagship terbaru dari seri Find, yaitu Oppo Find X9 Ultra. Perangkat ini kemungkinan besar akan hadir pada tahun 2026...