Berita Banjar (harapanrakyat.com),- Seorang pedagang di Pasar Muktisari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, mendapati uang palsu (upal) dari pembeli. Diduga kuat peredaran upal sudah masuk ke pedagang kecil di Kota Banjar, menjelang perayaan Hari Raya Idul Fitri.
Syaeful Amri (24), korban yang juga pedagang, mengaku kaget saat dirinya menghitung uang hasil dagangan ketika di rumah. Menurutnya, ada satu lembar uang pecahan Rp. 50.000 yang sangat berbeda dengan uang asli lainnya.
“Karena saya yakin itu uang palsu, maka saya pisahkan dengan yang lain. Untungnya cuma satu lembar pecahan Rp. 50.000., kalau banyak saya rugi besar,” jelasnya kepada HR Online saat akan memberitahukan kepada pihak kepolisian setempat, Sabtu (18/6/2016).
Syaeful Amri yang keseharian berdagang di beberapa pasar di wilayah Langensari dan Kecamatan Lakbok ini, menaruh curiga peredaran upal akan semakin banyak, bahkan sudah berpindahtangan kepada pedagang maupun masyarakat.
“Mungkin saya yang kali ini mau melaporkan kepada pihak kepolisian. Saya khawatir hal serupa terjadi selain saya. Apalagi uang palsu dengan pecahan kecil seperti Rp. 50.000., Rp. 20.000 sangat dimungkinkan beredar di tengah-tengah masyarakat,” imbuhnya.
Dengan memberikan uang palsu yang diterimanya kepada pihak kepolisian Langensari, Syaeful Amri berharap agar pengedar segera dibekuk maupun diputus mata rantai peredarannya.
“Kenyamanan penjual dan pembeli tentu sangat diharapkan, terutama alat transaksinya, uang. Kalau seperti kejadiannya kan perlu kewaspadaan bersama antara masyarakat dan pihak kepolisian. Agar kejadian tidak menimpa warga yang lain,” pungkasnya. (Muhafid/R5/HR-Online)