Maslaha Jel 99 sebuah produk penggganti es batu yang berbentul jel yang berfungsi sebagai pendingin dan pembeku ikan. Foto: Asep Kartiwa/HR
Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),-
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Pangandaran beserta pengusaha dari Yogyakarta memperkenalkan sebuah produk penggganti es batu yang berbentul jel yang berfungsi sebagai pendingin dan pembeku ikan. Produk itu diberi nama Maslaha Jel 99.
Menurut salah seorang penggagas pembuatan Maslaha Jel 99, Bangkit Suherman, produk ini adalah teknologi Freezer Fortable Without Elektricity atau portabel pendingin sekaligus pembeku daging dan ikan tanpa alat listrik.
“Maslaha diambil dari bahasa Arab yang artinya maslahat atau manfaat. Produk ini bentuknya jel yang terdiri dari 8 unsur senyawa kimia. Racikan ini menghasilkan sebuah jel yang sifatnya Refigerator Absorb (mengisap/menyerap energi dingin kemudian menyebarkannya). Riset ini telah dilakukan selam 5 tahun. Dan kini bisa dimanfaatkan manusia. Produk ini murni produk anak bangsa,” terangnya, kepada HR Online, belum lama ini.
Bangkit menjelaskan, walaupun produk ini terdiri dari bahan kimia, namun produk ini sangat aman untuk kesehatan dan juga halal. “Sekalipun kemasannya bocor misalnya, produk ini tidak berbahaya,”imbuhnya.
Menurut Bangkit, jika dibandingkan dengan es batu, pembekuan ikan dengan menggunakan produk ini jelas sangat menghemat biaya. Karena hanya sekali membeli produk ini, selanjutnya bisa digunakan berkali-kali.
“Produk ini bisa tahan hingga 3 tahun. Selain itu, bisa mendinginkan ikan selama tiga hari atau 3 x 24 jam. Kemudian jika sudah tidak dingin, bisa disimpan di dalam kulkas selama semalam. Maka produk ini bisa digunakan kembali sebagai pendingin ikan. Jadi, tidak perlu lagi membeli es batu setiap hari,” terangnya.
Sementara itu, Ketua Kadin Kabupaten Pangandaran, Teddy Sonjaya, mengatakan, Pangandaran memang sangat memerlukan teknologi ini. Pasalnya, sebagai daerah pengasil ikan cukup terbesar, transaksi penjualan ikan di Pangandaran sangat tinggi.
“Banyak nelayan dan penjual ikan secara rutin mengeluarkan beban biaya untuk mengawetkan dan menyegarkan ikan dengan menggunakan es batu. Untuk pembelian es batu rata-rata per 100 kg per hari saja, seorang penjual ikan atau nelayan harus morogoh kocek sebesar Rp.45.000,-,” katanya, HR Online, belum lama ini.
Kadin, kata Tedi, berinisatif untuk memperkenalkan produk ini kepada nelayan dan penjual ikan. Karena memang produk ini sangat dibutuhkan untuk membantu meringankan biaya modal nelayan dan penjual ikan. “Banyak nelayan, pelaku usaha ikan dan UMKM di Pangandaran antusias dengan teknologi pendingin ini. Kadin sangat berkewajiban untuk memfasilitasi mereka agar mudah mendapatkan produk ini,” ujarnya. (Askar/R2/HR-Online)