Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Banjir yang melanda Kota Banjar hingga merendam sawah seluas 23 hektare (ha) yang terletak di Dusun Margaluyu, Desa Mulyasari, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar. Akibatnya, tanaman padi yang hendak dipanen terancam gagal dan rusak.
“Pasti padi yang akan dipanen kondisinya tidak maksimal seperti biasanya. Petani hanya bisa pasrah menghadapi cobaan ini, termasuk saya,” ujar Ubun Aziz, warga RT. 4/8, Dusun Margaluyu, kepada HR Online, Jum’at (25/03/2016).
Dia menjelaskan, penyebab banjir tersebut disinyalir pembangunan irigasi oleh pemerintah tidak berdasarkan musyawarah bersama masyarakat. Selain itu, irigasi yang dibangun tidak bisa menampung aliran air yang berasal dari Gunung Sangkur, sehingga saat hujan deras air meluap dan terjadi banjir.
“Kalau mau bangun harusnya pemerintah melakukan koordinasi dengan masyarakat sekitar melalui survey langsung, serta mendengarkan usulan para petani. Nah kalau sudah seperti ini, banjir, siapa yang mau bertanggungjawab?,” tegasnya.
Dede Karwan, Ketua RW 8 Dusun Margaluyu, mengatakan, dirinya hanya bisa menunggu niat baik dari pemerintah dalam menanggulangi banjir yang sering melanda sawah warganya.
“Kita hanya bisa menerima kejadian ini. Tentunya pemerintah hendak berpikir secara logis bahwa pembangunan drainase maupun irigasi harus berdasar perhitungan yang matang. Jangan banyak teori lah sama kami!. Warga hanya ingin sawahnya tidak terkena banjir saat hujan,” kata Dede. (Muhafid/R5/HR-Online)