Photo: Ilustrasi net/Ist.
Berita Teknologi, (harapanrakyat.com),-
Apakah Anda suka merasa ada yang kurang bila dalam satu hari tidak membawa smartphone? Jika punya perasaan seperti itu Anda harus hati-hati, karena kecanggihan smartphone tidak selalu berdampak baik bagi tubuh.
Memang pada awalnya banyak yang tak menyadari akan hal itu. Tapi, sebuah studi di Amerika Serikat mengungkap, bahwa 50 persen populasi masyarakat negeri Paman Sam itu tak bisa hidup tanpa smartphone.
Tentu saja hal tersebut mendadak jadi penting, dan membuat ilmuwan ingin mengetahui apa dampak yang diberikan smartphone terhadap tubuh manusia, khususnya otak.
Seperti dilansir dari The Huffington Post, Senin (21/03/2016), seorang psikolog bernama Sherry Turkle, mengatakan, dengan sifat adiktif yang dimiliki kita terhadap smartphone, maka kita menjadi intoleran terhadap kesendirian.
“Otak kita jadi sangat membutuhkan rangsangan secara konstan. Mungkin rangsangan itu adalah perubahan berbahaya yang terjadi pada otak kita,” ungkap Sherry Turkle.
Kenapa hal itu berbahaya? Karena, semakin kita “terjangkit” teknologi, makin sulit pula otak kita untuk bisa fokus dan tenang. Dengan demikian, koneksi kita terhadap teknologi semakin melenyapkan kemampuan kita untuk fokus.
Terhubungnya otak kita ke smartphone setiap waktu, maka otak kita seolah-olah tidak sepenuhnya berhubungan dengan kesadaran kita, serta tidak termotivasi untuk bersikap rasional. Namun, kecanduan ini masih bisa diatasi, meskipun akan sulit. Sebab, teknologi tentunya akan semakin maju dan semakin memberi dampak terhadap kehidupan manusia.
Menghentikan kecanduan smartphone mungkin cukup sulit, salah satu caranya yaitu otak kita harus diistirahatkan dari smartphone. Misalnya, dengan sengaja Anda beristirahat dari teknologi, apakah itu satu jam atau seharian penuh.
Semakin lama Anda istirahat dari candu yang dibawa smartphone, maka otak Anda akan semakin mudah untuk fokus. Sehingga, ketenangan itu akan membuat Anda menjadi lebih baik ketika mengambil sebuah keputusan penting dalam hidup Anda. (Eva/R3/HR-Online)