Rabu, April 9, 2025
BerandaBerita PangandaranKarena Diburu, Populasi Kelelawar di Cagar Alam Pangandaran Menurun

Karena Diburu, Populasi Kelelawar di Cagar Alam Pangandaran Menurun

Ilustrasi. Foto: Ist/Net

Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),-

Kelelawar besar atau Kalong di kawasan Objek Wisata cagar alam Pantai Pangandaran, Provinsi Jawa Barat, mulai menurun. Pasalnya, masyarakat kini sudah mulai jarang melihat kalong. Padahal, tiga sampai empat tahun kebelakang masyarakat masih sering melihat kalong menghiasi langit sore Pangandaran.

Adriansah, warga Pangandaran, ketika ditemui Koran HR, Selasa (15/03/2016) lalu, membenarkan kondisi menurunnya populasi kalong di kawasan cagar alam. Dia menduga habitat kalong yang terdapat di cagar alam sudah terganggu.

“Biasanya setiap menjelang sore hari, kalong selalu terlihat di langit Pangandaran. Tapi belakangan ini justru jarang sekali melihatnya,” kata Adriansah.

Kepada Koran HR, Adriansah, masih sempat menikmati kemunculan ribuan kalong di langit Pangandaran. Menurut dia, kondisi itu menjadi pemandangan tersendiri saat berkunjung ke pantai Pangandaran.

Senada dengan itu, Irfan Ramdiansah, pemerhati lingkungan dan binatang di Pangandaran, mengaku pernah melihat gerombolan kalong menghiasi langit Pangandaran saat sore dan pagi hari. “Sangat indah sekali saat melihatnya,” kata Irfan.

Irfan mengungkapkan, pemandangan sore dan pagi saat gerombolan kalong beterbangan seperti itu sebenarnya menjadi daya tarik tersendiri untuk kawasan Objek Wisata Pantai Pangandaran. Tapi sayang, saat ini hal itu tidak lagi bisa didapatkan di Pangandaran.

Kepada Koran HR, Irfan mengungkap aksi penangkapan kalong yang dilakukan oknum pemburu dengan dalih menangkap kalong untuk pengobatan. Mereka meyakini daging kalong memiliki khasiat menyembuhkan berbagai penyakit.

“Mereka (pemburu) menangkan kalong dengan layang-layang yang dipasangi umpan dan pancing pada tali layang-layang,” katanya. (Ntang/Koran-HR)

Ciamis Dukung Swasembada Pangan Nasional dengan Panen Raya dan Pertanian Berkelanjutan

Ciamis Dukung Swasembada Pangan Nasional dengan Panen Raya dan Pertanian Berkelanjutan

harapanrakyat.com,- Kabupaten Ciamis menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung program swasembada pangan nasional melalui partisipasinya dalam panen raya serentak di 14 provinsi Senin (7/4/2025). Acara yang...
Curug Panganten

Wisata Alam Curug Panganten Ciamis Ditutup Sementara, Ini Alasannya 

harapanrakyat.com,- Destinasi wisata alam Curug Panganten di Desa Tanjungsari, Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis untuk sementara tutup mulai 6 April 2025 sampai batas yang belum...
kriminalisasi ulama

Puluhan Advokat di Tasikmalaya Sikapi Dugaan Kriminalisasi Ulama Jelang PSU

harapanrakyat.com,- Puluhan advokat yang tergabung dalam tim advokasi bela ulama Tasikmalaya menyatakan sikap terkait adanya dugaan tindakan kriminalisasi terhadap ulama. Apalagi peristiwa tersebut terjadi...
Asteroid 2024 YR4, dari Ancaman Bumi Menuju Potensi Tabrakan dengan Bulan

Asteroid 2024 YR4, dari Ancaman Bumi Menuju Potensi Tabrakan dengan Bulan

Pada akhir tahun 2024 silam, dunia sains sempat diguncang oleh temuan benda langit yang disebut asteroid 2024 YR4. Objek luar angkasa ini sempat dinilai...
keterlambatan pengambilan sampah

Pengelola TPS Kamisama Kota Banjar Buka Suara Soal Keterlambatan Pengambilan Sampah Warga 

harapanrakyat.com,- Pihak pengelola sampah Mandiri (TPS) Kamisama menanggapi perihal keterlambatan pengangkutan sampah yang dikeluhkan warga lingkungan Siluman Kelurahan/Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar, Jawa Barat. Pengelola TPS...
Jalan tanjakan bohong

Drama di Tanjakan Bohong Tasikmalaya, Jalan Curam yang Bikin Pemudik Panik

harapanrakyat.com,- Tanjakan Bohong Jalan Alternatif Singaparna-Garut di Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, merupakan salah satu titik rawan kecelakaan. Puluhan pemudik yang melintasi Tanjakan...