Photo: Ilustrasi net/Ist.
Berita Kesehatan, (harapanrakyat.com),-
Terlalu sibuk, bercerai, atau bahkan merasa tidak puas terhadap pasangan, serta alasan lainnya bisa menjadi alasan seseorang jarang atau mungkin berhenti melakukan hubungan intim. Dalam sebuah rumah tangga, berhubungan intim menjadi salah satu hal penting guna menjaga keharmonisan rumah tangganya.
Namun, ada beberapa hal yang dapat menjadi pemicu seseorang atau pasangan tidak lagi mau melakukannya. Ini penting diketahui, karena berhenti melakukan hubungan intim ternyata menimbulkan efek bagi kesehatan tubuh, baik wanita maupun pria.
Seperti dilansir dari prevention.com, berikut ini lima hal yang terjadi pada tubuh saat Anda jarang atau tidak lagi melakukan hubungan intim;
Bagi pria yang jarang melakukan hubungan intim memiliki dua kali kemungkinan lebih besar mengalami disfungsi ereksi, dibandingkan dengan mereka yang melakukannya satu minggu sekali atau lebih.
Berdasarkan hasil penelitian yang diterbitkan American Journal of Medicine, bahwa frekuensi melakukan hubungan intim mampu membantu menjaga kemampuan penis. Sebab, penis merupakan otot, dimana aktifitas bercinta dapat diibaratkan sebagai olah raga untuk melatih kemampuan otot-otot tersebut.
Selain itu, pria juga memiliki resiko kanker prostat. Sebuah penelitian menemukan, bahwa pria yang melakukan hubungan intim secara teratur mengalami penurunan resiko kanker prostat sebanyak 20 persen.
Kemudian, bagi mereka yang jarang melakukan hubungan intim rentan terkena flu dan pilek. Sejumlah peneliti dari Wilkes-Barre University, Pennsylvania, menemukan orang-orang yang melakukan hubungan intim satu atau dua kali dalam seminggu mengalami peningkatan immunoglobulin A (IgA) sebanyak 30 persen, dibandingkan dengan mereka yang jarang atau bahkan berhenti bercinta. Immunoglobulin A yaitu pasukan dalam barisan terdepan yang melindungi tubuh dari serangan virus.
Sedangkan, efek bagi wanita yang jarang atau berhenti melakukan hubungan intim yaitu akan mengalami penurunan resiko pada infeksi saluran kemih. Karena, hampir 80 persen infeksi saluran kemih terjadi dalam waktu 24 jam setelah berhubungan intim.
Ketika melakukan hubungan intim, bakteri dalam vagina dapat mengalir ke dalam uretra dan dapat menyebabkan infeksi. Jadi, berkurangnya atau berhenti melakukan hubungan intim bisa menjadi celah yang baik bagi wanita, yaitu dapat menurunkan risiko infeksi saluran kemih.
Namun, bercinta juga mampu membantu seseorang mengurangi stres. Sebuah studi yang dilakukan para peneliti dari Skotlandia menemukan, bahwa orang yang berhenti melakukan hubungan intim berjuang lebih keras mengatasi stres, dibandingkan dengan mereka yang setidaknya melakukan hubungan intim satu kali dalam dua minggu.
Karena, ketika bercinta otak akan menghasilkan bahan kimia, seperti endorfin dan oksitosin. Sehingga, hal inilah yang membantu Anda akan merasa lebih nyaman. (Eva/R3/HR-Online)