Pertemuan guru honorer, di Gedung Dakwah Islam Kota Banjar, Kamis (11/02/2016). Dalam pertemuan tersebut, guru honorer di Banjar menuntut Pemerintah Kota Banjar melakukan pengangkatan menjadi PNS, terutama yang ber-SK PTT. Photo : Nanang Supendi/HR.
Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-
Berlarut-larutnya ketidakjelasan status, guru honorer di Banjar kembali bersuara menuntut Pemerintah Kota Banjar melakukan pengangkatan menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), terutama yang ber-SK Pegawai Tidak Tetap (PTT).
Hal itu ditegaskan Ketua Forum Asosiasi Sukwan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Banjar, Tantan Bustanul Arifin, saat pertemuan guru honorer, di Gedung Dakwah Islam Kota Banjar, Kamis (11/02/2016).
“Sejauh ini kami tetap bersabar dan berbagai upaya sudah dilakukannya. Namun, entah kenapa perjuangan mencerdaskan kota selama ini, seolah tak dianggap,” tukasnya.
Menurutnya, pengabdian mengajar sampai masa kerja puluhan tahun ini, bahkan ada yang menginjak usia kritis, namun tenaga honorer tak lagi dilihat oleh pemangku kebijakan.
“Makanya, dengan pertemuan kali ini, kami sepakat ada beberapa tuntutan yang ingin disampaikan kepada pihak Pemkot Banjar,” tegasnya.
Tuntutan itu diantaranya, meminta di tahun 2016 diadakan perekrutan CPNS. Sebab pihak forum guru honorer belum yakin Pemkot Banjar betul-betul mengajukannya. “Ini masih menjadi pertanyaan. Apakah di tahun 2016, Pemkot Banjar akan rekrut CPNS ?,” tanya dia.
Seharusnya, melihat jumlah PNS guru yang pensiun di Banjar, maka harus merekrutnya. Karena PNS guru yang pensiun itu sudah ratusan jumlahnya.
Tantan meminta agar honorer ber-SK PTT, diprioritaskan untuk diangkat CPNS, baik guru pendidik maupun tenaga kependidikan.
“Bila Walikota Banjar dalam menanggapi memberi jawaban tidak jelas atas tuntutan tersebut, maka kami akan mem-PTUN kan-nya,” ancam dia.
Hal itu akan dilakukan karena pihaknya menduga saat pengangkatan PNS beberapa tahun ke belakang, ada yang tidak beres dan patut dipertanyakan. Termasuk, katanya, pada saat pendataan dan verifikasi kategori 2 (K2), seharusnya ada sekitar 200 orang masuk data base kategori 2 (K2). (Nanks/R5/HR-Online)