harapanrakyat.com,- Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengambil langkah tegas untuk menangani kenakalan remaja di wilayah Jawa Barat. Anak warga Jabar yang dianggap nakal dan sulit dikendalikan akan dibina melalui program khusus di komplek militer.
Melalui unggahan di akun TikTok resminya, Dedi Mulyadi mengungkapkan keprihatinannya terhadap maraknya perilaku menyimpang di kalangan pelajar. Ia menyoroti anak-anak yang sering bolos sekolah, terlibat perkelahian, mabuk-mabukan, hingga membuat keributan di lingkungan tempat tinggalnya.
Dedi Mulyadi juga menyampaikan, banyak orang tua merasa kewalahan dalam mendidik anak-anak mereka yang bermasalah. Karena itu, ia menggagas program pembinaan ala militer sebagai solusi nyata.
“Saya sampaikan ada orientasi program utama kedepannya terutama pembinaan anak-anak sekolah yaitu saya ingin anak-anak yang orang tuanya sudah tidak sanggup mendidik karena malas sekolah atau setiap hari ribut berkelahi dengan temannya atau setiap hari mabuk-mabukan atau setiap hari bikin kegaduhan di lingkungannya,” ujar Dedi Mulyadi dikutip dari TikTok @dedimulyadiofficial, Jum’at (25/04/2025).
Baca Juga: Mobil Lexus Dedi Mulyadi Nunggak Pajak hingga Rp41 Juta, Begini Penjelasannya!
Ia mengungkapkan, pihaknya akan segera mengambil langkah konkret dalam waktu dekat. Program pembinaan tersebut akan dimulai pada awal Mei 2025.
“Kami akan segera mengambil keputusan dan mulai berlaku tanggal 2 Mei 2025, yaitu mereka orang tuanya bisa menghubungi koordinator penanganan kenakalan remaja setempat,” jelasnya.
Dedi Mulyadi kemudian menjelaskan, anak-anak yang masuk dalam kategori nakal akan dibawa ke komplek militer. Di sana, mereka akan mengikuti proses pendidikan dan pembinaan.
“Nanti mereka akan diangkut dibawa ke komplek militer untuk dilakukan pendidikan selama 6 bulan sampai 1 tahun,” lanjutnya.
Tujuan Pembinaan Ala Militer untuk Anak Nakal di Jabar
Menurutnya, tujuan dari program ini bukan sekadar mendisiplinkan, tetapi juga membentuk karakter anak-anak agar tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik dan bertanggung jawab.
“Sampai mereka tumbuh menjadi anak yang punya kesadaran, anak yang berbakti pada orang tuanya, sayang pada sesamanya dan menjaga lingkungan,” imbuhnya.
Dedi Mulyadi menegaskan bahwa program pembinaan ala militer untuk anak nakal di Jabar ini merupakan bentuk penanganan darurat atas persoalan kenakalan remaja yang dinilainya semakin mengkhawatirkan.
“Ini langkah-langkah penanganan darurat yang akan saya lakukan. Karena apa? Kalau tidak ada pemimpin yang berani seperti ini, saya khawatir banyak anak yang kehilangan masa depan,” pungkasnya. (Erna Ayunda/R7/HR-Online/Editor-Ndu)
