Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Selama tahun 2015 Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ciamis mencatat penderita Deman Berdarah Degue (DBD) berjumlah 391 orang penderita. Sementara untuk awal tahun 2016 ada sekitar 19 orang.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ciamis, Drg. Engkan Iskandar, MM, ketika ditemui HR, Selasa (02/02/2016), mengatakan, untuk penderita DBD memang mengalami peningkatan pada tahun 2015, sehingga pihaknya melakukan tindakan pencegahan yang serius.
“Dengan banyaknya kasus penderita DBD di Ciamis, jelas menjadi pekerjaan besar terlebih jumlah penderita tiap bulannya mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Maka dari itu kami terus melakukan pencegahan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, kata Engkan, dengan bergantinya cuaca yang tidak menentu seperti sekarang ini jelas peredaran nyamuk penyebab DBD akan terus bertambah, terlebih di daerah yang endemik nyamuk DBD.
Sementara menurut Kasi P4B, H. Osep Hernandi, S.Sos,M.Kes, mengatakan, dalam melakukan penanganan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), pihaknya melakukan seminggu sekali di hari Jum’at.
“Dalam melakukan pemberantasan, kami mengacu pada pedoman teknis pelaksanaan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk dengan 3 plus, yaitu menguras, menutup dan mengubur, sehingga pedoman itu harus bisa dilakukan oleh masyarakat,” jelasnya.
Osep melanjutkan, dengan tingginya angka penderita DBD, pihaknya menghimbau kepada seluruh puskesmas di Kabupaten Ciamis untuk terus melakukan sosialisasai pemberantasan sarang nyamuk kepada masyarakat.
Selain sosialisasi, lanjut Osep, pihaknya juga melakukan pemberantasan langsung dengan melakukan foging di daerah yang dianggap endemik dan banyak penderita DBD, sehingga masyarakat peduli dengan bahaya nyamuk penyebab DBD.
“Kalau hanya kami dari dinas kesehatan yang melakukan pemberantasan maka dipastikan tidak akan bisa dilakukan menyeluruh. Maka dari itu setiap puskesmas dan juga masyarakat ikut peduli dalam masalah pemberantasan sarang nyamuk di daerah masing-masing,” ujarnya.
Lebih lanjut, kata Osep, untuk pelaksanaan foging sendiri, Dinkes melakukan sesuai dengan ajuan masyarakat karena foging dilakukan setelah adanya penderita DBD. Namun meski ada penderita pihaknya pun siap melakukan foging. (es/Koran-HR)