harapanrakyat.com,- Di tengah isu terkait naiknya harga kedelai impor, para pengusaha tahu di Sentra Tahu Sari Bumi, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, tetap bisa bernapas lega. Pasalnya, hingga pertengahan April ini, harga kedelai di Sumedang masih stabil di angka Rp 8.800 per kilogram.
Baca Juga: Kedelai Sempat Langka dan Mahal, Pedagang Tahu di Kota Banjar Kelimpungan
Namun, bukan berarti mereka terbebas dari tekanan biaya produksi. Kenaikan harga minyak goreng, terutama jenis minyak kelapa berkualitas tinggi seperti Barco, menjadi tantangan baru bagi produsen tahu Sumedang.
“Kalau harga kedelai sih masih stabil ya, belum ada kenaikan. Tapi minyak goreng naik cukup terasa. Apalagi kita pakai minyak nomor satu, minyak Barco,” kata pengelola tahu Sari Bumi Sumedang, Deni Hermawan, Jumat (18/4/2025).
Menurut Deni, harga minyak kelapa merek Barco yang biasa digunakannya tersebut, kini naik di harga Rp 45.500, dari awalnya Rp 40.000 per kilogram. Kenaikan harga minyak tersebut, sudah terjadi setelah lebaran 2025.
Meski demikian, demi menjaga loyalitas pelanggan, ia memutuskan untuk tidak menaikkan harga jual tahu. “Harga tahu tetap seribu per biji, kami tidak naikkan,” tambahnya.
Tahu Sumedang yang terkenal dengan kerenyahan dan cita rasa khasnya, memang menjadi salah satu ikon kuliner daerah yang digemari berbagai kalangan.
Baca Juga: Akibat Perang Dagang AS, Apakah Pengusaha Tahu dan Tempe di Ciamis Terkena Dampak?
Deni berharap, harga kedelai yang stabil ini bisa terus bertahan, agar produksi tahu tetap berjalan lancar, dan harga jual tetap terjangkau.
“Kami berharap harga kedelai jangan naik. Karena itu bahan baku utama kami. Kalau dua-duanya naik, ya berat juga,” pungkasnya. (Aang/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)