Yeyen, salah satu pengrajin dodol China yang ada di jalan Ir H Juanda Kelurahan Ciamis, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis. Photo : Eli Suherli/HR.
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Jelang perayaan tahun baru Imlek, pengrajin pembuat dodol China atau jawadah selalu kebanjiran pesanan. Pasalnya, dodol China merupakan makanan wajib pada perayaan Imlek.
Seperti yang dirasakan Yeyen, salah satu pengrajin dodol China yang ada di jalan Ir H Juanda Kelurahan Ciamis, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis.
“Biasanya pesanan dodol meningkat seminggu menjelang perayaan Imlek. Makanya, untuk memenuhi pesanan saya kerja lembur siang malam dengan dibantu empat karyawan,” ujar Yeyen kepada HR Online, Selasa (2/2/2016).
Biasanya, lanjut Yeyen, saat menjelang Imlek, dalam 15 hari dirinya bisa membuat dodol China sampai 2 ton, dengan perbandingan sehari produksi 1 kuintal.
“Untuk harga sendiri saya menjual Rp 30.000 per kilogramnya. Dan saya jamin dodol buatan saya bisa bertahan lama,” ucapnya.
Selain dipasarkan di Ciamis, dodol buatan Yeyen juga dikirim ke daerah Banjar, Tasikmalaya, Bandung, dan Jakarta.
Yeyen menjelaskan, usaha yang Ia tekuni hampir 30 tahun lebih ini meneruskan usaha orang tuanya, dan juga menjadi penghasilan keluarga saat ini.
“Menjadi pengrajin dodol meneruskan resep dari orang tua yang sudah meninggal. Dan saya merupakan generasi kedua yang melakoni pembuatan dodol,” ungkapnya.
Meski kondisi perekonomian saat ini mengalami penurunan yang berimbas pada pengrajin seperti dirinya, namun Yeyen tetap terus melakoni usaha produksi dodol yang merupakan warisan keluarganya. (Es/R5/HR-Online)