Ledi saat memberikan layanan pangkas rambut kepada konsumen. Photo : Dian Sholeh WP/ HR
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Makin berkembangnya gaya hidup masyarakat khususnya di perkotaan memunculkan peluang-peluang bisnis baru. Salah satu yang kini sedang bersinar adalah bisnis jasa potong rambut khusus pria atau barbershop. Di kalangan anak muda, potongan gaya rambut sekarang sedang menjadi trend. Diantaranya gaya potongan Mohawk, Under Cut, Morrsey dan gaya potongan Marcoreus. Terlepas dari adanya pengaruh dari perkembangan zaman terutama dari televisi.
Dengan mengusung kesopanan dan murah senyum kepada setiap pelanggan menjadikan barbershop ngetrend di kalangan anak muda perkotaan untuk urusan pangkas rambut. Dan Peluang ini ditangkap oleh ledi (25), anak muda yang ulet, mau belajar dan pantang menyerah. Kini Ledi telah berhasil mengembangkan bisnis pangkas rambutnya dengan membuka beberapa cabang.
Saat ditemui Koran HR, belum lama ini, Ledi menceritakan awal perjuangannya. Setelah keluar dari SMP, dia bekerja di pabrik roti Bandung. Setelah itu dia bekerja kembali di salah satu tempat sablon di Cijerah Bandung. Namun bekerja di tempat sablon tidak lama. Pasalnya dia sudah mempunyai inisiatif ingin bekerja mandiri dengan bakat terpendamnya menjadi tukang potong rambut.
Penghasilannya selama bekerja di pabrik roti dan tempat sablon dia kumpulkan untuk membeli alat-alat potong rambut, seperti gunting, mesin cukur dan alat lainnya. Awalnya, Ledi pun menjadi tukang potong rambut keliling.
Karena mempunyai keuletan dan merasa ingin terus belajar dengan gaya potongan rambut masa kini, saat memasuki usia 18 tahun, Ledi memutuskan untuk bekerja di salah satu Barbershop yang berada di Antapani Kota Bandung. Dia bekerja disana selama dua tahun.
Di usia ke 20 tahun, Ledi kembali memutuskan untuk mencari pengalaman dan memperdalam bakatnya di kota Metropolitan Jakarta. Ledi bekerja di salah satu Barbershop di kawasan Cipayung Jakarta Timur selama satu tahun.
Merasa sudah mempunyai pengalaman dan merasa ingin mandiri dan berkembang, terlebih Ledi memiliki tanggungjawab untuk membiayai pendidikan sang adik, Ledi memutuskan untuk membuka usaha mandiri. Dengan modal empat juta rupiah, diapun menyewa sebuah kontrakan dan melengkapi peralatan pangkas rambut.
Di awal usaha mandiri, Ledi membuka jasa pangkas rambut di bilangan kampus Universitas Galuh Ciamis. Dia menganggap lokasi tersebut sangat strategis. Perlahan dia tekuni dengan penuh kesabaran. Karena supel dan ramah, banyak konsumen yang merasa puas dengan jasa dan model potongan rambut.
“Pertama kali membuka usaha, satu hari hanya mencukur 5 kepala konsumen. Tapi setelah dua tahun berjalan, dan konsumen percaya, akhirnya jumlah konsumen bertambah. Sekarang dalam sehari bisa sampa 40 hingga 50 konsumen,” katanya.
Di tahun 2013, Ledi memutuskan untuk mengembangkan sayap usahanya dengan membuka cabang di jalan Cipto Mangunkusumo Ciamis. Dia mempekerjakan anak muda sebanyak tiga orang. Dan pada tahun sekarang dia kembali membuka cabang yang ketiga di jalan Baregbeg, dekat SMPN I Baregbeg.
“Alhamdulillah, saya sangat bersyukur karena hasil keringat saya dari awal berjuang termasuk ingin mempekerjakan anak muda agar bisa mandiri termasuk bisa menyekolahkan adik, membeli rumah, kendaraan dan membantu orang tua terpenuhi. Hanya tinggal satu lagi yang belum terpenuhi yaitu memberangkatkan orang tua ke tanah suci,” tuturnya. (DSW/Koran-HR)