harapanrakyat.com,– Maraknya aksi perang sarung antar remaja di wilayah Kecamatan Langkaplancar, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat di malam hari selama bulan Ramadhan, mulai meresahkan warga setempat. Banyak orang tua yang khawatir karena aksi ini dapat berbahaya dan berpotensi menimbulkan kecelakaan.
Anton, salah seorang tokoh pemuda Langkaplancar, mengungkapkan perang sarung yang dilakukan oleh para remaja, terutama mereka yang masih duduk di bangku SMP, telah menyebabkan keresahan di masyarakat.
“Mereka bergerombol dan menyiapkan sarung yang sudah dibentuk menyerupai pentungan. Ini jelas berbahaya,” ujarnya, Kamis (13/3/2025).
Baca Juga: Aktivis Lingkungan Ajak Masyarakat Hijaukan Hutan Langkaplancar Pangandaran
Kekhawatiran orang tua semakin meningkat setelah melihat video-video yang memperlihatkan aksi tersebut. Jika terkena langsung di kepala atau wajah, bisa sangat berbahaya dan menyebabkan cedera serius, bahkan bisa pingsan.
Aksi perang sarung ini terjadi di beberapa wilayah perbatasan, seperti Desa Karangkamiri, Desa Cisarua, Desa Jadikarya, dan Blok Taritih di Desa Cikupa, Kecamatan Pamarican. Menurut Anton, sepertinya ada kelompok atau geng yang terlibat dalam kegiatan tersebut.
Menyikapi keresahan ini, perwakilan Karang Taruna Kecamatan Langkaplancar bersama tokoh masyarakat setempat turun langsung ke lokasi-lokasi rawan untuk melakukan operasi dan penjagaan.
“Kami berusaha menghalau aksi mereka dengan membawa tokoh masyarakat yang diharapkan dapat mencegah perang sarung terjadi,” lanjutnya.
Namun, kenakalan remaja tidak hanya terbatas pada perang sarung. Anton juga menyebutkan, ada beberapa remaja yang terlibat dalam balapan liar di jalanan.
“Balapan liar di jalan umum juga membahayakan diri mereka sendiri dan orang lain,” tambahnya.
Anton berharap pihak berwajib lebih sering melakukan patroli, terutama di daerah-daerah rawan, dan menyosialisasikan pentingnya taat berlalu lintas serta menjaga keamanan lingkungan di sekolah-sekolah.
Baca Juga: Perjalanan Dinas Dipangkas, Pemkab Pangandaran Hemat Rp19 Miliar
“Mereka mungkin tidak sadar akan bahaya dari perang sarung antar remaja ini. Sehingga dengan sosialisasi, mereka diharapkan bisa memahami bahwa tindakan mereka itu salah dan melanggar hukum,” pungkasnya. (Enceng/R7/HR-Online/Editor-Ndu)