Banjarsari, (harapanrakyat.com),- Pengerjaan proyek pembangunan trotoar di wilayah Kec. Banjarsari disoal beberapa tokoh, lantaran belum rampung tapi sudah ditinggal pemborong. Pasalnya, sejumlah bidang trotoar belum dipoles semen (pengacian), dan belum dicat. Padahal, perkiraan biaya untuk proyek tersebut menelan angka yang cukup besar.
Kiai Aminudin (56), Pengurus Yayasan At-Tarbiyatul Islamiah, Desa Ratawangi Kec. Banjarsari, menyayangkan tindakan kontraktor/pemborong pelaksana proyek yang meninggalkan pekerjaan tanpa menyelesaikannya terlebih dahulu.
“Sebagus apapun sebuah pekerjaan, jika finishing-nya (penyelesaiannya-red) jelek tentu akan berakibat buruk terhadap pelaksana dan kualitas pekerjaannya,” ungkapnya.
Menurut Aminudin, Pemerintah seharusnya berani bertindak, dengan tidak lagi memberi proyek kepada kontraktor tersebut. Pengerjaan pembangunan trotoar cukup menjadi bahan pertimbangan dan buktinya.
Yahya (34), pemuda Banjarsari menyatakan, seharusnya pemborong jangan terlalu banyak berorientasi nyari untung. Karena efeknya pasti akan mengurangi kwalitas pengerjaan.
“Tentu, akibatnya usia pembangunan jalan atau trotoar akan pendek. Biasanya program-program infrastuktur itu usianya mencapai lebih dari 10 tahun. Kalau kenyataan pengerjaan trotoar di Kecamatan Banjarsari seperti ini, kuat sampai 3 tahun saja sudah untung,” katanya.
Sementara itu, Camat Banjarsari, Yayat, ketika ditemui HR belum lama ini, mengatakan, pihaknya sudah menghubungi pihak pemborong terkait finishing pengerjaan trotoar di wilayah kota Kec. Banjarsari tersebut.
Namun sayangnya, pihak pemborong belum memberikan respon sampai saat ini belum ada respon. Menurut Yayat perbaikan infrastruktur jalan dan trotoar di wilayah kota kec. Banjarsari di danai oleh APBN Pusat tahun 2011.
Diakui Yayat, proyek pembangunan trotoar di wilayah kota Kec. Banjarsari dari awal sudah menuai kritikkan sejumlah tokoh. Selain itu, pembangunan ini juga menyebabkan trotoar menjadi sempit, dari yang tadinya dua meter kini menjadi satu meter. Warga khawatir dengan sempit dan tertutupnya drainase akan menyebabkan banjir saat hujan.
Menindaklanjuti hal itu, HR mencoba mengkonfirmasi permasalahan tersebut kepada PT Yala Persada Angkasa, sebagai pelaksana pembangunan trotoar. Namun, ketika dihubungi melalui telepon selulernya, ponsel yang bersangkutan sedang tidak aktif. (Amlus)