harapanrakyat.com – Pemkot Bandung, Jawa Barat, meluncurkan layanan Kepedulian Terhadap Kekerasan pada Perempuan dan Anak (Katresna) di RSUD Bandung Kiwari. Layanan tersebut, merupakan inisiatif komprehensif untuk pencegahan, penanganan, dan pemulihan korban kekerasan berbasis gender.
Baca Juga : Guru SMAN 2 Cianjur Diduga Tampar Murid, Bey Machmudin Tegas Tolak Perundungan
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan mengatakan kekerasan terhadap perempuan dan anak adalah masalah serius yang harus ditangani secara sistematis.
“Kekerasan terhadap perempuan, baik fisik maupun psikis, harus menjadi perhatian kita bersama. Pemeriksaan medis sangat penting, baik untuk penanganan korban maupun sebagai bukti hukum. Ini bukan hanya soal kesehatan, tapi juga soal kemanusiaan,” ungkapnya di Kota Bandung, Kamis (6/3/2025).
Menurutnya, layanan Katresna akan menjadi tonggak baru dalam perlindungan perempuan dan anak di Kota Bandung. Program ini mengedepankan pendekatan terintegrasi, dari pencegahan hingga respons cepat terhadap kasus kekerasan.
“Kita ingin membangun sistem perlindungan yang lebih kuat, lebih efektif, dan lebih humanis. Layanan ini harus menjadi solusi nyata, bukan sekadar seremonial,” ujarnya.
Direktur RSUD Bandung Kiwari, dr. Yorisa Sativa, menerangkan layanan Katresna berperan dalam penanganan medis bagi korban kekerasan. Layanan tersebut, meliputi pemeriksaan fisik oleh dokter spesialis, dukungan psikis oleh psikolog, serta skrining penyakit menular seperti HIV/AIDS dan Hepatitis B.
Baca Juga : Marak Kasus Kekerasan Anak di Garut, DPRD Jabar Turun Gunung
“Prinsip utama Katresna adalah menjamin keselamatan korban, menghormati kebutuhan mereka, serta menjaga kerahasiaan agar tidak ada stigma terhadap penyintas,” katanya.
Pihaknya juga menyoroti fenomena kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kota Bandung yang sering kali tersembunyi, layaknya puncak gunung es. Oleh karena itu, Ia mengajak masyarakat untuk lebih berani speak up dan memanfaatkan layanan ini.
“Harapannya, layanan ini bisa menjadi solusi membantu korban kekerasan perempuan dan anak di Kota Bandung. Agar mereka mendapatkan hak mereka atas perlindungan dan pemulihan,” ucapnya. (Rio/R13/HR Online/Editor-Ecep)