Burung trucukan gacor adalah salah satu satwa yang boleh Anda pelihara atau budidayakan di rumah. Bahkan, memelihara burung ini bisa menjadi solusi untuk menjaga populasi yang dikabarkan mulai berkurang di dunia.
Tindakan Ilegal Terhadap Burung Trucukan Gacor
Kabar tentang perburuan hewan, termasuk burung, sudah banyak beredar. Meskipun burung boleh Anda pelihara, tetap penting untuk merawatnya dengan cara yang benar, hati-hati, dan sesuai aturan.
Baca Juga: Cara Ternak Burung Gould Amadin dengan Mudah, Perawatannya Sederhana
Pemeliharaan harus Anda lakukan secara legal tanpa melanggar ketentuan yang berlaku. Jika perawatan Anda lakukan dengan cara yang salah, pemiliknya bisa dikenakan sanksi, seperti denda atau hukuman.
Burung dengan Kicauan Merdu
Menurut buku Rahasia Burung Juara yang disusun oleh Trubus Swadaya, Redaksi Trubus (2013:19), burung trucukan atau yang terkenal dengan istilah Yellow-vented bulbul, termasuk dalam keluarga Pycnonotus. Burung ini berukuran sedang, sekitar 20 cm, dengan bulu berwarna cokelat putih dan tunggir kuning.
Dalam hal makanan, burung trucukan merupakan hewan omnivora. Mereka memakan jangkrik, ulat hongkong, kroto, dan voer, serta buah-buahan, serangga, dan pucuk daun muda.
Burung trucukan gacor terkenal memiliki suara kicauan yang khas. Mereka mulai bersiul dengan suara keras sejak usia yang cukup muda, biasanya sekitar 6 hingga 7 bulan. Namun, jika Anda pelihara sejak anakan, burung ini bisa gacor lebih cepat.
Dari segi umur, burung trucukan tergolong hewan yang berumur panjang. Umumnya, mereka dapat hidup antara 8 hingga 11 tahun, bahkan ada yang mencapai usia 15 tahun. Karena umur yang panjang ini, banyak pencinta burung yang tertarik untuk memeliharanya.
Selain itu, burung trucukan terkenal jinak dan mudah beradaptasi dengan lingkungan baru. Perawatannya pun cukup mudah tanpa memerlukan perlakuan khusus. Suara kicauannya yang merdu juga menjadikannya burung favorit di kalangan pecinta burung kicauan.
Cara Ternak
Jika ingin mencoba beternak burung trucukan gacor, ada beberapa cara dan teknik yang bisa diterapkan. Metode ini cukup mudah dilakukan dan bisa dicoba di rumah. Berikut langkah-langkahnya:
1. Mempersiapkan Sangkar Indukan
Langkah pertama dalam penangkaran adalah menyiapkan sangkar indukan dengan benar. Pastikan lingkungan sangkar nyaman bagi induk burung, sehingga mereka betah dan siap dijodohkan dengan pasangannya.
Tempatkan sangkar di lokasi yang aman dan jauh dari jangkauan predator, seperti kucing, karena burung mudah mengalami stres jika merasa terancam. Selain itu, hindari terlalu sering melakukan kontak fisik dengan burung agar mereka tidak merasa terganggu.
Baca Juga: Cara Ternak Gelatik Putih, Tawarkan Keuntungan Finansial
Setelah sangkar penangkaran siap, peternak dapat melanjutkan ke tahap berikutnya.
2. Mempersiapkan Calon Indukan yang Berkualitas
Tahap selanjutnya adalah menyiapkan calon indukan dengan mengenali perbedaan antara burung trucukan jantan dan betina.
Burung trucukan jantan memiliki jambul yang tampak jelas, berukuran besar, dan selalu terlihat. Selain itu, terdapat bulu halus di bagian belakang kepalanya, yang mulai terlihat saat burung berusia sekitar 2 hingga 3 bulan.
Sementara itu, burung trucukan betina biasanya tidak memiliki jambul, atau jika ada, ukurannya lebih kecil dan tidak terlalu panjang. Selain itu, burung betina juga tidak memiliki bulu halus di bagian belakang kepala.
3. Lakukan Proses Perjodohan
Proses perjodohan burung trucukan gacor merupakan tahap yang cukup sulit dan membutuhkan kesabaran. Agar lebih mudah, peternak dapat memulai dengan memisahkan burung trucukan betina yang sudah gacor di dalam sangkar sendiri selama sekitar satu minggu.
Setelah itu, dekatkan sangkar burung betina dengan sangkar burung jantan, tetapi jangan langsung menyatukan keduanya. Pastikan mereka tetap berada di dalam sangkar terpisah, namun cukup dekat agar bisa saling melihat.
Jika burung jantan terus berkicau dan betina merespons dengan mendekati sangkar jantan, itu menandakan bahwa keduanya siap untuk dijodohkan. Namun, jika betina justru menghindar, sebaiknya perjodohan ditunda dan dicoba kembali di lain waktu.
4. Memberi Pakan atau Nutrisi
Dalam beternak burung trucukan gacor, menjaga asupan makanan sangat penting untuk memastikan kesehatan dan pertumbuhan yang optimal. Pastikan makanan yang diberikan kaya akan nutrisi agar anak burung tumbuh sehat tanpa mengalami kelebihan lemak.
Peternak dapat memberikan berbagai jenis buah-buahan, seperti apel, pisang, jambu biji, sawo, atau pepaya matang. Selain itu, makanan tambahan (Extra Fooding) juga diperlukan untuk memenuhi kebutuhan protein burung. Extra Fooding ini bisa berupa belalang, ulat kandang, ulat kroto, atau jangkrik, yang dapat membantu menjaga stamina dan kualitas suara burung.
5. Lakukan Perawatan Masa Pengeraman
Ketika burung trucukan betina mulai bertelur, berarti telah memasuki tahap pengeraman. Pada fase ini, peternak perlu melakukan perawatan yang tepat agar telur dapat menetas dengan sempurna.
Baca Juga: Budidaya Merak Hijau, Menjanjikan Keuntungan yang Indah
Pastikan lingkungan di sekitar kandang tetap tenang dan tidak gaduh, karena kebisingan dapat mengganggu proses pengeraman. Selain itu, jauhkan kandang dari jangkauan predator, karena keberadaan mereka bisa membuat burung merasa takut dan tidak nyaman dalam mengerami telurnya.
Peternak juga sebaiknya tidak terlalu sering menyentuh atau mengganggu burung selama pengeraman, karena dapat menyebabkan stres. Masa pengeraman biasanya berlangsung sekitar dua minggu, asalkan tidak ada gangguan serius. Selama periode ini, kurangi pemberian makanan berprotein tinggi (Extra Fooding) dan perbanyak asupan buah untuk menjaga keseimbangan nutrisi burung.
6. Lakukan Penyapihan
Masa penyapihan dalam ternak burung trucukan gacor dapat dilakukan ketika anak burung berusia sekitar 7 hingga 10 hari setelah menetas. Pada tahap ini, peternak perlu menyiapkan sangkar atau kotak khusus sebagai tempat tinggal sementara bagi anak burung.
Pastikan alas dalam sangkar lembut agar anak burung merasa nyaman dan terhindar dari cedera. Selain itu, pasang dan nyalakan lampu pada malam hari untuk menjaga suhu tubuh mereka tetap hangat, sehingga pertumbuhan dapat berlangsung optimal.
7. Mengatur Produksi Anak Burung
Dalam beternak burung trucukan, penting untuk mengatur produksi anak burung agar tetap ideal. Peternak dapat melakukannya dengan memberikan waktu yang cukup bagi induk untuk beristirahat, kawin, dan bertelur kembali. Hal ini akan menjaga kesehatan induk dan memastikan keturunan yang kuat serta berkualitas.
Baca Juga: Cara Ternak Cucak Rowo yang Berpeluang Sukses
Itulah panduan mudah dalam beternak dan memelihara burung trucukan gacor. Dengan mengikuti langkah-langkah yang tepat, peluang keberhasilan akan semakin besar. Jadi, tunggu apa lagi? Mulailah memelihara burung trucukan sekarang juga! (R10/HR-Online)
