harapanrakyat.com,- Kesenian Helaran Gajah Barong ikut serta memeriahkan acara tradisi Nadran di Situs Buyut Mangun Tapa Desa Baregbeg, Kecamatan Baregbeg, Ciamis, Jawa Barat, Rabu (19/2/2025) lalu. Selain Gajah Barong, pada acara itu juga ada kesenian helaran lainnya, yaitu Buta Kararas serta marching band.
Kesenian asal Desa Baregbeg ini menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat. Pasalnya, ada perpaduan dari tiga makhluk hidup di antaranya gajah, harimau dan naga.
Baca Juga: Mengulas Makna Tari Kedok Ireng, Seni Tradisional Jawa Barat
Namun ternyata, kesenian tersebut bukan hanya sebatas seni tradisional saja, melainkan mempunyai makna dan filosofinya.
Menurut informasi, di Dusun Desa, Desa Baregbeg, Kecamatan Baregbeg, terdapat Situs Gajah Barong. Konon situs tersebut merupakan salah satu peninggalan masa lampau atau masa kerajaan.
Hendra Sudrajat, selaku pegiat budaya Ciamis menjelaskan, nama Gajah Barong itu sendiri, karena di Desa Baregbeg ada kabuyutan namanya Gajah Barong.
“Ketika saya menggali dan mengungkap tentang situs tersebut. Ternyata itu merupakan sebuah keilmuan yang dipegang oleh seseorang. Gajah Barong itu juga sebagai Pancu Galuh Jaga Bayanya Padjajaran (salah satu tokoh di Kerajaan Galuh),” jelasnya, Jumat (21/2/2025).
Selain itu, kata Hendra, Gajah Barong ini mahadahsyat dan kuat. Namun, hatinya sangat bersih, meskipun mukanya membuat orang takut. Hal itu menandakan, jangan melihat dari luarnya saja.
“Tapi juga melihat tata, titi atau ucap laku lampahnya (hati dan perilakunya),” terangnya.
Baca Juga: Jaga Seni Tradisional dari Kepunahan, Praktisi Dorong Disbudpora Bentuk Dewan Kesenian Ciamis
Maka dari itu, pihaknya mengaplikasikan Gajah Barong ini melalui kesenian helaran, supaya sejarahnya bisa terus dilestarikan.
“Saya aplikasikan dalam wujud seni topeng Gajah Barong. Karena Gajah Barong ini ada perpaduan tiga makhluk, di antara gajah, harimau dan naga,” pungkasnya. (Ferry/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)