Sabtu, Februari 22, 2025
BerandaBerita TerbaruMengupas Sejarah Candi Lor Nganjuk di Jawa Timur

Mengupas Sejarah Candi Lor Nganjuk di Jawa Timur

Candi Lor Nganjuk, Jawa Timur, kini resmi menjadi cagar budaya setelah Bupati Nganjuk, Sri Handoko Taruna, mengeluarkan keputusan pada Kamis, 13 Februari 2025. Penetapan ini berdasarkan pada Keputusan Bupati Nganjuk Nomor 100.3.3.2/80/K/411.013/2025 tentang Penetapan Candi Lor sebagai Struktur Cagar Budaya.

Ketua Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kabupaten Nganjuk, R. Yuli Kuntadi, membenarkan penetapan tersebut. Keputusan ini dikeluarkan pada Kamis, 13/02/2025 kemarin, dan ditandatangani oleh Penjabat (Pj) Bupati Nganjuk, Sri Handoko Taruna.

Baca Juga: Sejarah Candi Tugu Semarang, Perbatasan Majapahit – Pajajaran

Candi Lor merupakan salah satu peninggalan bersejarah yang menyimpan berbagai fakta menarik di balik keberadaannya. Penasaran seperti apa sejarah dan fakta menarik dari candi yang menjadi kebanggaan masyarakat Nganjuk ini? Simak ulasan selengkapnya dalam artikel berikut.

Sejarah Candi Lor Nganjuk dan Fakta Menariknya

Candi Lor merupakan salah satu bangunan bersejarah yang terletak di Desa Candirejo, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Bangunan yang menyimpan banyak sejarah ini juga terkenal sebagai Candi Boto oleh masyarakat setempat.

Hal tersebut karena material bangunannya terbuat dari bata merah. Keberadaan Candi Lor menyimpan banyak kisah dan sejarah yang menarik untuk kita ulas lebih dalam.

Nganjuk merupakan daerah yang populer dengan sebutan Kota Angin. Pada zaman dahulu nama wilayah ini adalah Anjuk Ladang yang berarti “tanah kemenangan” pada masa Kerajaan Medang. Pembangunan candi ini berfungsi sebagai tugu peringatan atas jasa masyarakat Anjuk Ladang.

Jasa mereka antara lain membantu Mpu Sindok mengalahkan pasukan Melayu. Masyarakat setempat meyakini bahwa candi ini merupakan monumen atau tugu peringatan pada awal mula berdirinya Kabupaten Nganjuk.

Merupakan Tempat Ibadah Umat Hindu

Candi Lor Nganjuk merupakan tempat ibadah umat Hindu yang dibangun atas gagasan Mpu Sindok, raja pertama Kerajaan Medang, yang memerintah di wilayah ini pada tahun 937 Masehi. Pada masa itu, mayoritas masyarakat Indonesia menganut agama Hindu. Dengan demikian, banyak bangunan bersejarah yang berkaitan dengan ajaran Hindu, termasuk Candi Lor.

Candi memang identik dengan agama Hindu karena berfungsi sebagai tempat berdoa dan beribadah kepada dewa-dewa mereka. Hingga kini, candi-candi peninggalan masa lalu, termasuk Candi Lor, menjadi destinasi wisata sejarah yang memperlihatkan kekayaan warisan budaya Hindu-Buddha di Indonesia.

Menjadi Simbol Hari Jadi Kota Nganjuk

Tanggal pendirian Candi Lor Nganjuk oleh Raja Mpu Sindok pada masa lampau menjadi dasar penetapan Hari Jadi Kabupaten Nganjuk. Peringatan Hari Jadi tersebut jatuh pada tanggal 10 April, merujuk pada prasasti Candi Lor yang bertuliskan tahun 859 Saka atau bertepatan dengan 10 April 937 Masehi.

Setiap tanggal 10 April, Kabupaten Nganjuk merayakan hari ulang tahunnya dengan berbagai kegiatan dan acara yang berlangsung di Alun-alun Nganjuk. Peringatan ini dipimpin langsung oleh Bupati Nganjuk dan dimeriahkan dengan beragam acara, termasuk festival seni dan kebudayaan yang melibatkan masyarakat setempat.

Baca Juga: Sejarah Candi Songgoriti, Candi Tertua di Jawa Timur

Alasan Menjadi Cagar Budaya

Penetapan Candi Lor Nganjuk menjadi cagar budaya tidak terlepas dari banyaknya nilai-nilai sejarah dalam bangunan tersebut. Sejarawan menilai candi ini banyak mengandung unsur nilai sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan juga kebudayaan di daerah.

Oleh karena itu, berdasarkan pertimbangan tersebut, Bupati Nganjuk saat ini menetapkan Candi Lor sebagai struktur cagar budaya nasional. Selain candi ini, ada juga candi Ngetos yang ikut serta menjadi cagar budaya yang ditetapkan oleh Sri Handoko Taruna yang menjabat sebagai bupati Nganjuk saat ini.

Candi Ngetos sendiri merupakan bangunan suci umat Hindu yang berdiri pada abad ke-XV, atau pada era Hayam Wuruk memimpin Kerajaan Majapahit. Candi juga berlokasi di Kota Nganjuk, tepatnya di Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, Nganjuk, Jawa Timur.

Kondisi Candi Lor Terkini

Kondisi terkini Candi Lor Nganjuk masih memperlihatkan keberadaan pohon kepuh raksasa yang tumbuh di area tengah candi dan diperkirakan telah berusia ratusan tahun. Akar-akar pohon ini menjalar dan mencengkeram kuat struktur candi, membuatnya tampak kokoh berdiri di sekeliling bangunan bersejarah tersebut.

Selain candi utama, terdapat dua candi pengiring di bagian depan. Namun, kondisi kedua candi pengiring tersebut, seperti halnya candi utama, cukup memprihatinkan akibat usia dan faktor alam yang memengaruhi kelestariannya.

Meski mengalami pengikisan akibat usia dan cuaca, candi ini tetap menjadi prioritas cagar budaya oleh masyarakat dan pemerintah setempat. Di area candi juga terdapat makam Eyang Kerto dan Eyang Kerti, sepasang suami istri yang menjadi abdi kinasih Mpu Sindok. Berdasarkan informasi online Kota Nganjuk, mereka bertugas menjaga dan merawat Candi Lor tersebut.

Lokasi bangunan bersejarah ini sangat mudah diakses dengan kendaraan pribadi maupun transportasi umum. Dengan demikian, pengunjung dapat menikmati suasana area sekitar candi yang tenang dan asri dengan mudah. 

Baca Juga: Candi Jiwa Karawang, Candi Tertua Sejak Abad 6 Masehi

Petugas yang ada di lokasi Candi Lor Nganjuk akan memberikan informasi apabila pengunjung ingin mengenal lebih dalam tentang keunikan candi ini. Namun hal yang terpenting adalah harus tetap menjaga kebersihan dan menghormati situs bersejarah di area candi tersebut. Selamat berkunjung, ya! (R10/HR-Online)

Cara Budidaya Jamur Janggel, Perhatikan Setiap Tahapannya

Cara Budidaya Jamur Janggel, Perhatikan Setiap Tahapannya

Cara budidaya jamur janggel harus Anda lakukan dengan tepat agar menghasilkan kualitas terbaik. Dengan metode yang benar, hasil panen pun akan lebih optimal, menjadikannya...
Cara Install One UI 7 Beta Samsung, Fitur AI Makin Canggih

Cara Install One UI 7 Beta Samsung, Fitur AI Makin Canggih

Cara install One UI 7 Beta Samsung cukup mudah, salah satunya ialah dengan menggunakan Samsung Members. Program One UI 7 beta ini menghadirkan berbagai...
Prilly Latuconsina Bintangi Film Danur 4, Akui Grogi Namun Excited

Prilly Latuconsina Bintangi Film Danur 4, Akui Grogi Namun Excited

Prilly Latuconsina bintangi film Danur 4 dan kembali memerankan sang karakter utama yang bernama Risa. Aktris berbakat berusia 28 tahun ini mengaku sempat merasa...
HP Thuraya One, Miliki Konektivitas Seluler dan Satelit

HP Thuraya One, Miliki Konektivitas Seluler dan Satelit

HP Thuraya One resmi rilis pada Januari 2025 lalu. Ponsel ini memiliki dimensi 167 x 76,5 x 11,6 mm dengan bobot 230 gram. Sehingga...
Profil Fiersa Besari, Penyanyi yang Hobi Menulis Buku

Profil Fiersa Besari, Penyanyi yang Hobi Menulis Buku

Profil Fiersa Besari berhasil menjadi sorotan usai dirinya mengumumkan akan rehat dari dunia musik tanah air. Penyanyi yang juga merupakan penulis buku tersebut mengungkapkan...
Merekam Stadion Galuh saat PSGC Ciamis Hampir Kalah dari Persekabpas Pasuruan

Merekam Stadion Galuh saat PSGC Ciamis Hampir Kalah dari Persekabpas Pasuruan

harapanrakyat.com,- PSGC Ciamis hampir kalah saat pemain Persekabpas Pasuruan, Ali Mashori mencetak gol pada menit 58. Gol ini juga memutuskan harapan sejumlah suporter PSGC...