Jumat, April 25, 2025
BerandaBerita TerbaruMengulas Rumah Adat Sunda Julang Ngapak di Jawa Barat

Mengulas Rumah Adat Sunda Julang Ngapak di Jawa Barat

Rumah adat Sunda memiliki beberapa jenis dan variasi bentuk yang punya makna dan filosofi tersendiri. Salah satu rumah adat tersebut bernama Julang Ngapak. Rumah adat Sunda Julang Ngapak ini mempunyai makna sejarah dan filosofi yang penting untuk diketahui.

Baca Juga: Desain Rumah Adat Minangkabau, Berikut Beberapa Keunikannya

Sebagai generasi muda yang cinta budaya dan tanah air Indonesia, penting sekali untuk mempelajari lebih lanjut sejarah rumah adat Sunda tersebut lebih detail. Untuk itu, simak artikel di bawah ini agar dapat menambah referensi budaya terkait rumah adat di Jawa Barat tersebut.

Sejarah Rumah Adat Sunda Julang Ngapak dan Arti Namanya

Rumah adat khas Sunda Julang Ngapak memiliki makna yang erat kaitannya dengan namanya. Dalam bahasa Sunda, kata “julang” berarti burung, sedangkan “ngapak” berarti mengepakkan sayap. Oleh karena itu, nama Julang Ngapak menggambarkan burung yang sedang mengepakkan sayap.

Desain atap rumah adat ini menjadi ciri khas utamanya. Atapnya melebar di kedua sisi, menyerupai burung yang mengepakkan sayap, sementara bagian puncaknya membentuk pola seperti huruf “V”.

Selain bentuk atap yang unik, rumah adat Julang Ngapak juga memiliki bubungan dengan pelengkap atap yang dikenal sebagai Cagak Gunting atau dalam bahasa Sunda disebut Capit Hurang. Pelengkap atap ini berfungsi penting untuk mengantisipasi rembesan air hujan, terutama pada bagian pertemuan atap (bubung), sehingga rumah tetap terlindungi dari kebocoran.

Rumah adat Julang Ngapak bukan hanya mencerminkan keunikan arsitektur Sunda. Akan tetapi juga memperlihatkan kearifan lokal dalam menciptakan bangunan yang kokoh, fungsional, dan sesuai dengan kondisi alam.

Filosofi Rumah Adat

Masyarakat Sunda memiliki keyakinan terkait filosofi bangunan rumah Adat Julang Ngapak. Nilai-nilai filosofis ini dapat melalui bentuk arsitektur rumah tersebut. Adapun berikut ini terdapat dua (2) nilai filosofi dari bangunan rumah adat khas Sunda tersebut.

1. Rumah Adat yang Berbentuk Panggung

Rumah adat Julang Ngapak dengan desain berbentuk panggung dapat mempunyai arti filosofi bahwa manusia itu tidak hidup di atas langit dan juga dunia bawah. Akan tetapi, mereka hidup berada di posisi tengah-tengah.

Oleh karena itu, ibarat posisi manusia di tengah-tengah ini dapat menyerupai bentuk panggung yang tidak langsung menginjak tanah.

2. Bumi

Filosofi kedua rumah adat Julang Ngapak adalah bumi. Dalam artian halus bumi dapat berarti dunia untuk tempat tinggal. Oleh karena itu, filosofi kata “bumi” pada rumah adat Sunda ini adalah rumah yang dapat menyatu selaras dengan alam semesta.

Material Bahan Rumah Julang Ngapak

Pada umumnya, rumah adat tradisional Sunda memiliki bahan material yang sama. Hal ini dapat meliputi arsitektur rumah adat Sunda Julang Ngapak maupun konsep lainnya. Bahan-bahan rumah adat konsep Julang Ngapak ini terbuat dari bahan-bahan alami tradisional.

Pertama untuk bagian atapnya, biasanya terbuat dari alang-alang, ijuk atau biasa dikenal dengan nama injuk, dan daun rumbia. Ijuk merupakan serat hitam dan juga keras yang berguna untuk melindungi pangkal pelepah pada daun aren.

Baca Juga: Keunikan Rumah Adat Joglo yang Membuatnya Lebih Istimewa

Atap rumah berbahan dasar ijuk ini sangat identik dengan gaya arsitektur kuno atau tradisional serta memiliki banyak keunggulan tersendiri. Dengan demikian material ijuk ini layak menjadi pertimbangan dalam dunia arsitektur.

Rumah adat Julang Ngapak juga menggunakan ijuk sebagai bahan dasar atapnya. Ijuk merupakan bahan serat yang memiliki kekuatan luar biasa, sehingga dapat bertahan 80-100 tahun lamanya. Selain itu, material ini sangat kuat terhadap rayap, asam, dan mempunyai daya serap yang bagus dari air maupun panas.

Ketiga jenis bahan tersebut baik ijuk, alang-alang, dan daun rumbia, selanjutnya diikat menggunakan tali bambu (apus) ke bagian rangka atap. Untuk rangka atap dan penopangnya menggunakan bahan dasar bambu, Namun untuk penopangnya harus menyirih bambu menjadi 4.

Adopsi Bangunan Julang Ngapak

Bentuk rumah adat Sunda Julang Ngapak banyak terdapat di daerah Tasikmalaya. Daerah ini merupakan kampung adat Sunda seperti kampung Dukuh, Naga, Kuningan, dan tempat-tempat lainnya di Jawa Barat. Desain arsitektur rumah adat Sunda ini  juga banyak yang meniru untuk bangunan kampus ternama di Indonesia, yaitu ITB.

ITB merupakan kepanjangan dari Institut Teknologi Bandung. Bangunan yang mengadopsi arsitektur Julang Ngapak di kampus ini tepatnya di Aula Barat dan Timur Kampus ITB, Jalan Ganesha, Kota Bandung. Saat ini, bentuk ini masih ada dan merupakan wujud menghargai arsitektur budaya Indonesia, tepatnya di Provinsi Jawa Barat.

Fungsi Kolong Rumah Adat Julang Ngapak

Julang Ngapak memiliki kesamaan dengan rumah adat Sunda lainnya yaitu berbentuk panggung dan terdapat kolong. Kolong pada rumah tradisional ini berfungsi sebagai penanggulangan bencana banjir atau gempa bumi.

Selain itu, fungsi lainnya adalah sebagai tempat binatang peliharaan seperti kambing, sapi, dan ayam. Di samping itu, dapat juga untuk menyimpan alat-alat kebutuhan sehari-hari, seperti alat pertanian, dan sebagainya.

Untuk memasuki rumah adat ini, terdapat tangga yang biasa disebut golodog. Tangga ini terbuat dari kayu atau bambu dan hanya mempunyai tiga anak tangga. Fungsi tangga golodog ini adalah sebagai tempat membersihkan kaki sebelum naik ke dalam rumah.

Baca Juga: Opiumkit, Rumah Madat di Batavia Tahun 1905

Demikian ulasan rumah adat Sunda Julang Ngapak di Provinsi Jawa Barat yang patut Anda ketahui. Meskipun rumah adat ini berbeda dengan bangunan rumah masa kini, namun keberadaannya harus tetap terjaga kelestarian budayanya. Untuk itu, marilah sama-sama menjunjung tinggi budaya Indonesia dengan mencintai bangunan arsitekturnya di seluruh pelosok nusantara. (R10/HR-Online)

Respons Cepat, Bupati Ciamis Bantu Rumah Tidak Layak Huni di Kelurahan Ciamis

Respons Cepat, Bupati Ciamis Bantu Rumah Tidak Layak Huni di Kelurahan Ciamis

harapanrakyat.com,- Bupati Ciamis Herdiat Sunarya kembali memberikan bantuan bagi warga yang rumahnya tidak layak huni (Rutilahu). Kali ini, Herdiat membantu rumah yang dihuni kakak-adik,...
Ikan mas di Citu Hiyang Ciamis

Ikan Mas di Situ Hiyang Ciamis Tak Boleh Ditangkap, Kenapa? 

harapanrakyat.com,- Ikan mas di Situ Hiyang, Desa Sadewata, Kecamatan Lumbung, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat tak boleh ditangkap. Pemancing yang berhasil menjerat ikan mas, baik...
Arti tersembunyi dari mimpi bermain piano

Arti Tersembunyi dari Mimpi Bermain Piano, Simak Penjelasannya!

Ada arti tersembunyi dari mimpi bermain piano yang bisa membuat Anda penasaran. Mimpi memang sering kali menyimpan pesan tersembunyi yang berkaitan dengan kehidupan, termasuk...
curug Pariuk Tasikmalaya

Curug Pariuk Tasikmalaya, Wisata Tersembunyi yang Belum Banyak Orang Tahu

harapanrakyat.com,- Anda mungkin belum pernah mendengar tentang Curug Pariuk, salah satu wisata alam tersembunyi di Tasikmalaya, Jawa Barat. Padahal, air terjun atau curug ini...
Kerinduan Warga Pangandaran Naik Kereta Banjar-Cijulang

Kerinduan Warga Pangandaran Naik Kereta Banjar-Cijulang, Berharap Reaktivasi Tak Sekedar Slogan

harapanrakyat.com,- Rencana pemerintah untuk mengaktifkan kembali (reaktivasi) jalur Kereta Api Banjar-Cijulang memantik harapan besar dari masyarakat Jawa Barat, khususnya warga Kabupaten Pangandaran. Bagi banyak...
Hidden Farm Cafe Bandung

Hidden Farm Cafe Bandung, Tempat Nongkrong dengan Nuansa Ghibli Nih!

harapanrakyat.com,- Yuk coba nongkrong tenang dan jauh dari keramaian kota di Hidden Farm Cafe di Bandung, Jawa Barat. Cafe ini menyajikan suasana adem dan...