Jumat, April 18, 2025
BerandaBerita TerbaruSejarah Kesultanan Banten, Masa Kejayaan hingga Jatuh di Tangan VOC

Sejarah Kesultanan Banten, Masa Kejayaan hingga Jatuh di Tangan VOC

Sejarah Kesultanan Banten memang tidak bisa terpisah dari kehadiran Sunan Gunung Jati yang pernah menjadi Sultan di Kesultanan Cirebon. Tak hanya itu, kesultanan ini juga diketahui memiliki hubungan erat dengan Kesultanan Cirebon.

Kesultanan yang mulai berdiri pada abad ke-16 ini terkenal sebagai pusat perdagangan. Tak hanya itu, daerah ini juga menjadi daerah penyebaran Islam yang terkenal terutama di wilayah barat Pulau Jawa. Namun, meskipun menjadi kerajaan Islam yang kuat, konflik internal dan campur tangan VOC membuat kesultanan ini akhirnya runtuh.

Sejarah Kesultanan Banten

Mengutip dari buku, “Perdagangan Internasional Kesultanan Banten Akhir Abad XVI-XVII” (2019), berdasarkan sumber dari Cina yang berjudul “Shung Peng Hsiang Sung”, nama Banten merupakan salah satu rute dalam pelayaran, Tanjung Sekong-Gresik-Jaratan Banten-Timor Banten-Timor Banten-Demak: Banteng-Banjarmasin: Kreung (Aceh)-Barus-Pariaman-Banten.

Pada awalnya Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah mendirikan kesultanan ini sekitar pertengahan abad ke-16. Sebelumnya wilayah Banten ini merupakan bagian dari kerajaan Pajajaran, namun karena pengaruh Islam wilayah ini pun lepas.

Sunan Gunung Jati kemudian menyerahkan kepemimpinan pertamanya kepada anaknya yang bernama Maulana Hasanuddin. Setelah menjadi penguasa di Banten, Sultan Maulana Hasanuddin kemudian menguasai daerah pesisir barat Jawa. Tak hanya itu, ia juga meng-Islam-kan masyarakat Banten  dan memperkuat hubungannya dengan kerajaan Islam lainnya.

Ekspansi terhadap wilayah-wilayah lain ini semakin meluas ketika masa Sultan Maulana Yusuf. Selain itu, ketika Kerajaan Pajajaran runtuh, Kesultanan Banten semakin mengukuhkan kekuasaannya di wilayah barat Jawa.

Masa Kejayaan Kesultanan Banten

Mengutip dari buku, “Kerajaan-Kerajaan Nusantara” (2011), Kesultanan Baten mencapai masa kejayaannya pada masa pemerintahan Abu Fatah Abdulfatah yang terkenal dengan sebutan Sultan Ageng Tirtayasa.

Pada masa Sultan Ageng Tirtayasa ini pelabuhan Banten menjadi pelabuhan internasional yang menyebabkan kemajuan bagi perekonomian Banten. Beberapa pedagang yang sering mengadakan hubungan dengan wilayah Banten adalah seperti pada pedagang dari Arab, Persia, India, Tiongkok hingga Eropa.

Pelabuhan ini menjadi salah satu pelabuhan terbesar di Asia Tenggara. Salah satu komoditi yang diperdagangkan kala itu adalah rempah-rempah terutama Lada.

Baca Juga: Sejarah Kerajaan Tarumanegara dan Raja yang Membawa pada Puncak Kejayaannya

Masa Kejatuhan Kesultanan Banten di Tangan VOC

Tanda-tanda kehancuran Kesultanan Banten mulai terlihat sejak akhir abad ke-17. Alasannya adalah karena adanya konflik internal hingga pengaruh dari VOC.

Konflik internal tersebut adalah perselisihan antara Sultan Ageng Tirtayasa dengan putranya yang bernama Sultan Haji yang bekerjasama dengan VOC.

Turut campurnya VOC dalam urusan internalnya Kesultanan Banten inilah yang kemudian membuat Sultan Ageng Tirtayasa jatuh dari kekuasaannya dan membuat wilayah Banteng semakin terpengaruh.

Mengutip dari buku, “Sejarah Kebantenan Situs-situs di Banten” (2024), pada tahun 1683, Belanda menangkap Sultan Ageng Tirtayasa dan membuangnya ke Batavia. Sultan Ageng Titayasa kemudian meninggal dunia di penjara dan dimakamkan di komplek pemakaman raja-raja Banten yang ada di utara Masjid Agung Banten.

Dampak dari penguasaan ini adalah ekonomi Banten semakin dibatasi oleh VOC yang berakibat pada kemunduran ekonomi. Tepat pada tahun 808, Gubernur Jenderal Daendels kemudian membubarkan Kesultanan Banten secara resmi. (Azi/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Penemuan mayat perempuan terbungkus sepre di kosan Ciamis

Geger Penemuan Mayat Terbungkus Sepre di Kosan Ciamis, Korban Pembunuhan?

harapanrakyat.com,- Warga di sekitar kosan Jalan Iwa Kusuma Soemantri, Kelurahan Kertasari, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat dikejutkan dengan penemuan mayat perempuan terbungkus kain...
Respon Wali Kota Banjar Soal Warga yang Tagih Janji Program Kartu Berdaya

Respon Wali Kota Banjar Soal Warga yang Tagih Janji Program Kartu Berdaya

harapanrakyat.com,- Wali Kota Banjar, Jawa Barat, Sudarsono menanggapi perihal warga di Kelurahan Hegarsari, Kecamatan Pataruman. Mereka mempertanyakan kejelasan dan realisasi program Kartu Berdaya. Bahkan...
Dua Orang Teman Dekat Pelajar yang Lompat ke Sungai Citanduy Kota Banjar Dimintai Keterangan Polisi

Dua Orang Teman Dekat Pelajar yang Lompat ke Sungai Citanduy Kota Banjar Dimintai Keterangan Polisi

harapanrakyat.com,- Dua orang teman dekat pelajar yang nekat mengakhiri hidup dengan melompat ke Sungai Citanduy menjalani pemeriksaan di Polres Kota Banjar. Dalam proses tersebut,...
Video Dugaan Politik Uang Tersebar di Grup WhatsApp Jelang PSU Pilkada Kabupaten Tasikmalaya Bikin Heboh

Video Dugaan Politik Uang Tersebar di Grup WhatsApp Jelang PSU Pilkada Kabupaten Tasikmalaya Bikin Heboh

harapanrakyat.com,- Warga Kabupaten Tasikmalaya heboh lantaran beredarnya video di Grup WhatsApp terkait dugaan politik uang. Apalagi saat ini memasuki masa tenang PSU Pilkada 2025. Dalam...
Diduga Kabur dari Pondok Pesantren, Seorang Bocah Ditemukan Berjalan Kaki di Tol Cisumdawu

Diduga Kabur dari Pondok Pesantren, Seorang Bocah Ditemukan Berjalan Kaki di Tol Cisumdawu

harapanrakyat.com,- Diduga kabur dari Pondok Pesantren, seorang bocah ditemukan sedang berjalan kaki sendirian. Ia berjalan di bahu Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) pada Kamis (17/4/2025)...
Serikat Muda Tasikmalaya Pertanyakan Nyali Bawaslu Ungkap Dugaan Politik Uang Jelang PSU Pilkada

Serikat Muda Tasikmalaya Pertanyakan Nyali Bawaslu Ungkap Dugaan Politik Uang Jelang PSU Pilkada

harapanrakyat.com,- Serikat Muda Tasikmalaya (SMT) secara tegas mendesak Bawaslu Kabupaten Tasikmalaya untuk bertindak cepat dan tegas. Apalagi terhadap dugaan praktik politik uang menjelang Pemungutan...