harapanrakyat.com,- Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Banjar, Jawa Barat, menyebut produksi buah rambutan si Batulawang mencapai hampir 696 ton per tahun.
Diketahui, rambutan si Batulawang merupakan salah satu buah unggulan Kota Banjar yang saat ini tengah memasuki musim panen. Sehingga banyak diburu pembeli.
Kepala Bidang Pertanian Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Kota Banjar, Yeti Sukmayati, mengatakan, populasi pohon rambutan si Batulawang berdasarkan data hingga tahun 2024 mencapai 8.700 pohon. Jumlah tersebut dari lahan seluas kurang lebih 87 hektar.
Baca Juga: Ini Keunggulan Rambutan si Batulawang Khas Kota Banjar yang Banyak Diburu
Produksi Buah Rambutan si Batulawang Khas Kota Banjar
Populasi rambutan si Batulawang tersebar di seluruh wilayah Kota Banjar, dengan jumlah populasi terbanyak atau sentra budidaya berada di Desa Batulawang dan Karyamukti, Kecamatan Pataruman.
Adapun produksi buah rambutan yang menjadi khas Kota Banjar tersebut dalam satu tahun mencapai 696 ton. Produktivitasnya rata-rata mencapai 80 kilogram per pohon. Masa panen antara bulan Januari-Maret.
“Tahun 2024 populasi mencapai 8.700 pohon dengan produksi 696 ton. Pemiliknya anggota kelompok tani dan warga,” terang Yeti kepada harapanrakyat.com, Sabtu (8/2/2025).
Lanjutnya menyebutkan, warga yang mengembangkan jenis buah rambutan si Batulawang sebagian ada yang secara mandiri. Ada juga yang tergabung dalam kelompok tani.
“Populasi rambutan si Batulawang ini sekitar 8.700 pohon tersebar di wilayah Kota Banjar. Pemiliknya ada yang anggota kelompok tani dan warga,” katanya.
Pameran Produk Buah Lokal
Terkait upaya Pemerintah Kota Banjar mengenalkan salah satu produk unggulan khas daerah rambutan si Batulawang melalui pameran khusus produk buah lokal. Yeti mengakui kalau hal itu memang belum ada.
Tetapi, dari pemerintah kota selalu memfasilitasi ketika terdapat pameran produk lokal baik di tingkat kota maupun provinsi. Salah satunya yaitu melalui kegiatan rutin Selasa Pasar Hasil Tani atau Sapahati.
“Kalau pameran khusus produk-produk buah lokal belum ada. Tapi kalau ada momen pameran di tingkat kota atau provinsi, kita selalu bawa dan tampilkan produk buah lokal yang ada di Kota Banjar,” katanya.
Sebelumnya, warga pembudidaya rambutan si Batulawang, Lia Juliani, mengatakan, pada musim panen ini peminat buah lokal rambutan Si Batulawang semakin meningkat.
Baca Juga: Produksi Rambutan Si Batulawang Kota Banjar Capai 783 Ton, Laris Manis Diburu Pembeli
Menurutnya, meski permintaan pasar saat ini tengah meningkat, namun belum semua warga Banjar tahu tentang rambutan si Batulawang.
Selain itu, setiap musim panen kendala yang petani hadapi yaitu turunnya harga penjualan di tingkat pasar akibat stok yang ada sangat melimpah.
“Penjualan tidak terlalu susah. Tapi kalau memasuki puncak panen yang dibilang susah itu bukan susah nggak laku. Cuman harga pasti ada penurunan. Dari harga normal Rp 10 ribu bisa sampai Rp 5 ribu per kilogram,” kata Lia. (Muhlisin/R3/HR-Online/Editor: Eva)