harapanrakyat.com,- Pemkot Banjar melalui Kepala Bagian Ekonomi dan Pemberdayaan Sumber Daya Alam Sekretariat Daerah (Setda) Kota Banjar, Tatang Nugraha memastikan pasokan gas elpiji 3 kg masih mencukupi.
Hal itu menanggapi terjadinya kelangkaan gas lpg 3 kg yang dikeluhkan oleh sejumlah warga di lapangan akhir-akhir ini.
Tatang mengatakan, kuota ketersediaan gas lpg 3 kilogram sekarang ini masih mencukupi dan tidak terjadi kelangkaan barang di lapangan.
Menurutnya meski ada kelangkaan di lapangan hal itu kemungkinan karena adanya keterlambatan pengiriman pasokan. Bukan karena berkurangnya ketersediaan.
Pihaknya juga sudah melakukan konfirmasi ke Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas (Hiswana) Hiswana Migas dan hasilnya tidak ada masalah kelangkaan di Banjar.
“Kemarin denger informasi ada yang susah mencari gas tapi itu kemungkinan karena masih belum ada penyaluran saja,” kata Tatang kepada wartawan, Selasa (4/2/2025).
Jumlah Pangkalan di Kota Banjar
Lanjutnya menyebut berdasarkan data jumlah pangkalan yang ada di Banjar sebanyak 228 pangkalan dengan kuota gas per tahun 70 ribu metrik ton atau rata-rata 5800 tabung per bulan.
Pihaknya memastikan saat ini untuk kuota gas subsidi LPG 3 kilogram yang dialokasikan untuk Kota Banjar masih mencukupi dan tidak ada penambahan kuota.
Adapun batas harga eceran tertinggi (HET) penjualan gas lpg 3 kilogram untuk pangkalan juga belum ada perubahan. Masih sesuai SK Walikota Banjar tahun 2020 yaitu sebesar Rp 16 ribu per tabung.
“Kuota masih mencukupi tidak ada penambahan. HET juga belum ada perubahan Rp 16 ribu per tabung,” ucapnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, terkait kebijakan baru larangan penjualan gas lpg 3 kg oleh pengecer menurutnya kebijakan tersebut untuk meminimalisir tingginya harga eceran yang terjadi di lapangan.
Meski begitu, saat ini dari pemerintah pusat sudah merevisi kebijakan tersebut. Pihaknya dalam waktu dekat juga akan berkoordinasi dengan Hiswana Migas Priangan Timur untuk membahas hal tersebut.
“Jadi itu sebetulnya untuk meminimalisir tingginya harga eceran yang terjadi di lapangan. Rencananya besok kami juga ada rakor bersama Hiswana Migas membuat terkait itu,” katanya. (Muhlisin/R6/HR-Online)